Langsung ke konten utama

Selamat Pagi…


Adzan subuh yang membangunkanku dari tidur selalu menyambut pagi saya. Tapi pagi ini saya bangun sebelum adzan subuh karena saya teringat satu tugas yang baru tadi malam diberikan kepada saya dan  tugas itu belum saya kerjakan. Tugas itu deadline bgt, karena diminta untuk pagi ini. Tugas itu adalah membuat teks pidato untuk perlombaan murid saya di JAMBORE kecamatan yang di mulai hari ini. Dengan musik yang berlirikan semangat nasional dan dengan musik yang membuat semangat, saya play agar feel untuk membuat teks ini benar-benar menjiwai (lebay yah,hehehe..). Entah beberapa hari ini  semangat saya bangkit ketika mendengarkan lagu dari Pee Wee Gaskin yang Dari Mata Sang Garuda ,biasanya saya paling semangat kalo udah dengerin lagu-lagu wajib nasional tapi akhir-akhir ini lagu inilah yang membuat saya semangat.
Kokokan ayam dan kicauan burung-burung kecil di depan rumah sudah terdengar, itu menandakan pagi sudah menyambut, aku pun segera menyelesaikan tugas ini karena memang mau tidak mau tugas ini harus selesai pagi ini juga dan jam 7 murid-murid saya akan mengambil teks ini ke rumah untuk persiapan mereka tampil nanti.
Saya buka jendela rumah satu persatu dan membuka garasi yang saya jadikan tempat perpustakaan , pas di samping rumah agar udara pagi ini terasa kesegarannya. Hmmm…. Sejuk sekali udara di pagi ini, karena belum tercemar oleh asap dari kendaran yang berlalu lalang dan asap dari pembakaran sate. Ohy kebetulan  di depan rumah saya terdapat warung makan sate jadi kalo kalian berkunjung ke rumah saya pasti akan mencium wangi dari sate yang akan menggugah nafsu makan kalian,hehehe…
Mentari pun mulai menampakkan diri di pagi ini. Benar-benar pagi yang cerah sekali. Orang-orang di sekitarpun mulai bergerak dengan aktivitas mereka, angkutan umum (angkot) yang selalu berhenti tepat di depan rumah pun sudah berjejer untuk menanti anak-anak sekolah  karena memang jarak dari kampung saya menuju sekolah SMP itu sekitar 8 KM sedangkan yang menuju SMA sekitar 12 KM jadi lumayan jauh. Bahkan dulu sebelum ada angkot tepatnya ketika saya masih SMP, saya dan teman-teman harus bersepeda untuk menempuh perjalanan menuju sekolah, belum lagi jalanan yang rusak disini, tapi karena bersepeda itu banyakan (baca: bersama-sama) jadi suasananya seru.
Sambil menunggu murid-murid saya mengambil teks, sayapun play lagu (lagi) dari computer yang berada di sudut ruangan tempat saya dan keluarga biasa berkumpul dan menonton TV. Komputer yang selalu menemani saya dari tugas-tugas sampai larut malam bahkan sampai pagi. Dan lagu pertama yang saya play adalah lagu dari Nidji with Laskar Pelangi, pas banget kayanya lagu ini buat saya  di pagi ini sambil menunggu murid-murid saya datang bersepeda dan memanggil nama saya di depan rumah,hohoho….

Ok, Inilah cerita saya di pagi ini dari kampung di pelosok Jawa Barat yang masyarakatnya selalu berusaha agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari hasil pertanian dan perdangangannya. Selamat pagi semuanya, selamat beraktivitas semoga hari ini di berkahi rizki yang melimpah untuk kita semua, aamiin…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Budi Kecil

…Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal… Lirik lagu milik Iwan Fals ini sering sekali terimajinasi oleh saya, dari suara vokal dan gitar yang dibawakan oleh Iwan Fals, atau pun dari suara teman-teman saya ketika bernyanyi bersama, dengan seadanya. Mulanya saya kira lagu ini berjudul ‘Anak Sekecil Itu’, maklum saja saya tak pernah mendengarnya melalui versi lengkap yang dinyanyikan Iwan Fals. Ternyata lagu ini berjudul ‘Sore Tugu Pancoran’. Tiap kali mendengar lagu ini, ada satu perasaan yang hadir menyelimuti hati saya, yaitu tragis. Kenapa? Karena lagu ini berkisah tentang anak kecil bernama Budi yang harus bekerja sebagai penjual koran sore di kawasan Pancoran, kalau tidak salah ini di kawasan Jakarta Selatan. Ia melakukannya demi tetap dapat bersekolah dan mengenyam pendidikan untuk menggapai cita-cita. Ironis sekali Iwan Fals me...

Cerita Kelas Empat

Cerita-cerita dari teman sesama pengajar benar-benar membuka mata saya akan apa yang sudah saya lakukan dan kerjakan selama mengajar. Banyak kekurangan di sana sini. Masih belum maksimal di beberapa aspek. Bahkan minim di satu, dua poin pengembangan. Kekurangan tak membuat saya kecewa. Justru saya kembali dengan banyak bahan evaluasi dan perbaikan ke depan. Dalam beberapa sesi diskusi, agaknya saya mesti bersyukur diberi kepercayaan mengajarkan kelas rendah. Buat saya, kelas empat adalah sebuah transisi. Proses perubahan pemikiran anak-anak dari yang sebelumnya belajar materi-materi sederhana ke materi-materi yang jauh lebih serius dan rumit. Jam belajarnya pun bertambah. Banyak teman mengeluhkan anak murid mereka yang belum lancar membaca dan mengingat hurf-huruf bahasa Inggris. Jelas, di kelas saya pun masih ada yang belum bisa membaca dan menghapal huruf-huruf dalam Bahasa Inggris. Tapi saya tak mengejar terlampau jauh ke belakang. Bayangkan di kelas 4 dengan materi s...

SAYA TIDAK SETUJU DENGAN KURIKULUM 2013!

Dari awal saya mendengar dan sampai mengikuti pemberitaan dan kabar tentang Kurikulum 2013 tentang rencana pemerintah menerapkan Kurikulum 2013 mulai tahun 2013/2014 saya sudah kesal sekali. Loh kok kesal? Ya iya lah kesal, mungkin bukan dirasakan saya saja tapi kalangan praktisi pendidikan bahkan orang tua murid yang tak menyetujui rencana ini. Kurikulum 2013 ini rencananya akan memangkas jumlah mata pelajaran di sekolah sehingga menjadi lebih sedikit, yaitu tingkat SD dari 10 mata pelajaran (mapel) dipangkas menjadi 6 mapel. Mapel yang ditiadakan antara lain : IPA, IPS, Bahasa Inggris, Teknologi Informatika dan Komputer (TIK). Padahal pelajaran ini begitu penting di era kini malah ditiadakan. IPA misalnya yang dihilangkan. Duh jangan mentang-mentang anak Indonesia lumayan banyak berprestasi di Olimpiade Sains tingkat Internasional, maka pelajaran ini dianggap gampang. Mereka itu Cuma sedikit jumlahnya dibandingkan anak-anak yang kurang paham sains. Ini tentu bertentangan dengan sema...