Langsung ke konten utama

Menjadi Steve Jobs

Menjadi seorang pemenang di dunia ini? Siapa yang tidak mau? Pada tulisan kali ini saya akan mencoba melihat bagaimana salah seorang intelektual abad 21, Steve Jobs dapat menjadi seorang pemenang. Siapa yang tidak kenal Steve Jobs? Penemuan-penemuan yang luar biasa seperti Ipod, Imac, Iphone, hingga Ipad yang terakhir. Apa yang membuat Steve Jobs berkarakter menjadi seorang pemenang? saya rasa... ‘Iwin’ tepat disampaikan kepada beliau.
Salah satu quote terkenal yang pernah diucapkan oleh Steve Jobs, yaitu :


“Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle. As with all matters of the heart, you’ll know when you find it.”
-Stanford University commencement speech, 2005

Love what you do, once you had reach it you can move mountains..Begitulah kurang lebih gambaran mengapa Steve Jobs dapat memberikan pengaruh yang luar biasa kepada dunia. Dia mengajarkan bagaimana kita harus mencintai pekerjaan yang kita lakukan. Terpenting lagi, jangan ragu untuk melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati. Toh, rezeki tidak akan tertukar. Setiap mahkluk di muka bumi ini sudah memiliki rezeki nya masing-masing. And I believe, Steve Jobs know it.

“Aaahhh……..saya ingin menjadi Steve Jobs !”, Yaa mungkin teriakan itu yang ada di benak kita saat ini. Memiliki kepintaran serta kekayaan yang luar biasa. Siapa sih yang tidak mau ??
Namun sebagai seorang muslim, sudah selayaknya kita harus yakin bahwa sebaik-baiknya rezeki yang dikumpulkan yaitu Rahmat Allah SWT yang terbaik. Seperti yang difirmankan oleh Allah SWT :

“Kami telah membagi diantara mereka rezeki dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Q.S Az-Zuhruf : 32)


Focus and Simplicity
Fenomena lain yang diberikan oleh Steve Jobs kepada dunia yaitu Ia tahu apa yang menjadi keinginan pasar dunia.  Apa kuncinya? Apa yang membuat Steve Jobs mampu menjawab pasar dunia ? Jawabnya begitu singkat, padat, dan jelas. Focus and Simplicity.

“That’s been one of my mantras — focus and simplicity. Simple can be harder than complex: You have to work hard to get your thinking clean to make it simple. But it’s worth it in the end, because once you get there, you can move mountains.”
-BusinessWeek, 1998

Kerja keras itu baik namun kerja cerdas tentu lebih baik. Siapa yang akan mengira bahwa kita bisa mendengarkan musik dari sebuah alat kecil sederhana, siapa yang mengira bahwa komputer bisa dijinjing tiap harinya. BERFIKIR FOKUS DAN SIMPEL, itulah cara Steve Jobs mewujudkan sejuta keinginannya. Mungkin sulit dalam prosesnya karena kita harus memutar otak bagaimana sebuah kehidupan yang kompleks ini bisa disederhanakan menjadi sebuah jawaban sederhana.

So, sudah siapkah kalian (kita) menjadi Steve Jobs ?? AYO SEGERA ! Tentukan mimpi kita, pastikan kita mencintai mimpi itu, serta fokus untuk menggapainya. InsyaAllah dengan ditambah doa dan sedekah akan mempercepat mimpi kita. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Budi Kecil

…Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal… Lirik lagu milik Iwan Fals ini sering sekali terimajinasi oleh saya, dari suara vokal dan gitar yang dibawakan oleh Iwan Fals, atau pun dari suara teman-teman saya ketika bernyanyi bersama, dengan seadanya. Mulanya saya kira lagu ini berjudul ‘Anak Sekecil Itu’, maklum saja saya tak pernah mendengarnya melalui versi lengkap yang dinyanyikan Iwan Fals. Ternyata lagu ini berjudul ‘Sore Tugu Pancoran’. Tiap kali mendengar lagu ini, ada satu perasaan yang hadir menyelimuti hati saya, yaitu tragis. Kenapa? Karena lagu ini berkisah tentang anak kecil bernama Budi yang harus bekerja sebagai penjual koran sore di kawasan Pancoran, kalau tidak salah ini di kawasan Jakarta Selatan. Ia melakukannya demi tetap dapat bersekolah dan mengenyam pendidikan untuk menggapai cita-cita. Ironis sekali Iwan Fals me...

Cerita Kelas Empat

Cerita-cerita dari teman sesama pengajar benar-benar membuka mata saya akan apa yang sudah saya lakukan dan kerjakan selama mengajar. Banyak kekurangan di sana sini. Masih belum maksimal di beberapa aspek. Bahkan minim di satu, dua poin pengembangan. Kekurangan tak membuat saya kecewa. Justru saya kembali dengan banyak bahan evaluasi dan perbaikan ke depan. Dalam beberapa sesi diskusi, agaknya saya mesti bersyukur diberi kepercayaan mengajarkan kelas rendah. Buat saya, kelas empat adalah sebuah transisi. Proses perubahan pemikiran anak-anak dari yang sebelumnya belajar materi-materi sederhana ke materi-materi yang jauh lebih serius dan rumit. Jam belajarnya pun bertambah. Banyak teman mengeluhkan anak murid mereka yang belum lancar membaca dan mengingat hurf-huruf bahasa Inggris. Jelas, di kelas saya pun masih ada yang belum bisa membaca dan menghapal huruf-huruf dalam Bahasa Inggris. Tapi saya tak mengejar terlampau jauh ke belakang. Bayangkan di kelas 4 dengan materi s...

SAYA TIDAK SETUJU DENGAN KURIKULUM 2013!

Dari awal saya mendengar dan sampai mengikuti pemberitaan dan kabar tentang Kurikulum 2013 tentang rencana pemerintah menerapkan Kurikulum 2013 mulai tahun 2013/2014 saya sudah kesal sekali. Loh kok kesal? Ya iya lah kesal, mungkin bukan dirasakan saya saja tapi kalangan praktisi pendidikan bahkan orang tua murid yang tak menyetujui rencana ini. Kurikulum 2013 ini rencananya akan memangkas jumlah mata pelajaran di sekolah sehingga menjadi lebih sedikit, yaitu tingkat SD dari 10 mata pelajaran (mapel) dipangkas menjadi 6 mapel. Mapel yang ditiadakan antara lain : IPA, IPS, Bahasa Inggris, Teknologi Informatika dan Komputer (TIK). Padahal pelajaran ini begitu penting di era kini malah ditiadakan. IPA misalnya yang dihilangkan. Duh jangan mentang-mentang anak Indonesia lumayan banyak berprestasi di Olimpiade Sains tingkat Internasional, maka pelajaran ini dianggap gampang. Mereka itu Cuma sedikit jumlahnya dibandingkan anak-anak yang kurang paham sains. Ini tentu bertentangan dengan sema...