Kami berbaris paling belakang diantara semua murid-murid. mendengarkan amanat kultum (Kuliah Tujuh Menit) dari guru yang berdiri di depan sekolah menghadap ke barisan. Perlahan kultum itu pun mengikuti jeda akhir. Biasanya setelah kultum di hari jumat pagi, aktifitas berlanjut dengan Kegiatan Belajar Mengajar. Tapi hari itu tidak. Selesai kultum, Sekolah memberikan waktu special untuk kami. Ya, untuk kami. Waktu luang untuk mengucapkan perpisahan dengan murid-murid kami. Masih ingat betul betapa setiap detik di pagi itu saya ingat. Ketika kami dipersilahkan untuk maju ke depan memberikan sambutan perpisahan, siswa yang berdiri di depan kami langsung memberikan jalan. Dengan sambutan tepuk tangan yang riuh betapa merinding dan terharunya saya melihat dan merasakan suasana pagi itu. Terlihat 3 siswi yang menjadi petugas kultum pagi itu sudah mulai menampakkan raut wajah sedih mereka ketika kami mulai menghampiri barisan depan. Posisi kami sudah di depan. Ucapan kata per
Indonesia itu ga jelek. Indonesia is rich country. Lu dan gue (kita) yang harus bangun Indonesia pake tangan kita sendiri.