Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

Ayahku Tengah Sakit :(

Ya Allah….jika aku boleh meminta,ijinkan aku membuatnya bahagia Jika aku boleh meminta,ijinkan aku membuatnya bangga Jika aku boleh meminta,ijinkan aku bisa terus melukis senyum diwajahnya Jika aku boleh meminta,ijinkan aku bisa trus melihat dia tertawa Ijinkan inginku ya Allah…. Pinta itu terus ku ikrarkan dalam hati. Kala memandang wajahnya, saat bicara dengannya, pun ketika tak sedang bersamanya. Namun saat ini, dia, yang begitu ku sayang, begitu ku cinta, begitu ku hormati, begitu ku puja, begitu ingin kubuat bahagia dan bangga sedang tak berdaya. Ya, bapakku sedang sakit. Bukan sakit yang tiba-tiba sebenarnya, karena sejak setahun yang lalu bapak sudah merasakan sakit di pinggangnya. Namun bukan bapak saya namanya yang walaupun sedang sakit tetap beraktifitas seperti biasa. Sebenarnya dulu pernah operasi pengangkatan batu ginjal, waktu itu masih berupa butiran kecil. Setelah melewati satu tahun pasca operasi, pagi dini hari tadi terasa lagi sakitnya.Saya ta

Memilih Pilihan

Orang, jika berperilaku, pasti ada penyebabnya, ada pencetusnya. Ketika orang merasa dirinya terjepit, maka naluri bisa memicunya mengeluarkan perilaku yang tak terduga. Ada benarnya bahwa kita tidak sepantasnya menghakimi seseorang hanya karena suatu tindakan yang kemudian dinisbatkan secara keseluruhan pada dirinya. Benar juga orang berperilaku tertentu pasti ada penyebabnya. Dan dalam banyak hal, penyebab ini merupakan sesuatu yang berada di luar kendalinya. Namun, respon untuk menanggapi penyebab yang tidak menguntungkan inilah yang berbeda untuk setiap orang. Dengan kata lain, masing-masing individu memiliki pilihan untuk merespons sebuah penyebab. Jadi sangat mungkin, ada dua orang yang mengalamiu peristiwa duka, yang satu dapat menerima dengan hati lapang, sedang yang lain menjadi putusn asa dan kehilangan harapan. Kecerdasan untuk merespons penyebab negatif dengan cara se-postif mungkin inilah yang mesti selalu diasah. Ini pula yang akan turut membedakan &q

Email From Heal The World Foundation

Welcome to Heal The World Foundation! We are a community of people devoted to service, self correction and changing the world! Welcome   to the  igroops. HTWF is accepting members at this time, but due to the passing of Mr. Jackson, we are asking the members to give us time to handle some legal matters that will determine how we move forward with our initiatives in the future. What CAN you do you do as a member now? 1. Please upload a picture to your profile right away so our staff can identify you quickly. 2. Read the initiatives Page carefully and decide if there is an area you feel passionate about. 3. Check out our chat room to see if there is a group on. 4. Start watching the tutorial videos on how to use the site tools and applications 5. Upload any resume or information that would tell us about your interests in volunteering. (special skills, relief interests etc.) 6. Start serving your local community in the areas we have listed on the site that are

Setetes Embun

Lagu-lagu Efek Rumah Kaca yang saya dengar di pagi (menjelang siang) telah menjadi inpirasi saya untuk menulis tentang ke-optimisan saya dengan bangsa kita tercinta ini. Saya langsung membayangkan tentang perjuangan orang-orang yang selalu optimis dan mau berjuang buat bangsa ini tanpa pamrih. Entah sebuah kebetulan atau memang Tuhan memberikan jalan untuk bangsa ini. Ketika saya mulai berpikir apa yang menyebabkan pemuda Indonesia selalu under estimate dengan pemuda bangsa lain? Kemudian saya dengar lagu Efek Rumah Kaca yang menjadi Indonesia. Dalam benak saya ini mungkin sedikit jawaban dari apa yang saya pikirkan. Hmmm... kenapa kita mesti minder dengan bangsa lain? Mereka keren?, lebih maju daripada kita?, atau mereka makan keju, kita makan singkong?... Wake up guys, kita diciptakan Tuhan dengan fisik yang sama, volume otak yang sama. So, ga ada alasan untuk ga pede.. Are U agree with me?. Sedikit analisa saya, entah benar atau ga.. Mengapa diluar negeri

Hidup Bagai Kertas Putih dan Pencil

Entah apa yg terlintas dibenak saya, muncul opini bahwa hidup kita ini kayaknya seperti kertas putih dengan pensil.  Kertas yg telah di tulisi dengan pensil suatu saat bisa dihapus kemudian dapat ditulisi kembali walapun kertas itu sudah sedikit kotor namun kertas terseutb masih mampu memberikan kita nilai guna.  Begitu dengan hidup kita, Tuhan yg kita percayai selalu memberikan kita kesempatan untuk melakukan yg terbaik buat kita dan org lain dan Tuhan pun sangat begitu banyak memberikan kita Nilai Guna, lalu apakah kita telah memberikan nilai Guna kepada Tuhan??? mungkin perlu banyak pemikiran. Namun saya tetap mensyukuri atas apa yang telah saya raih di saat ini dan saya yakin bahwa semua atas tuntunan Tuhan.

Optimis Dengan Keadaan

“MISKIN”, kata yang akrab  dengan penderitaan dan hinaan. Dalam berbagai cerita atau film orang miskin selalu menjadi objek penderitaan orang-orang kaya. MIskin, Level terendah dalam strata sosial dan ekonomi. Di dunia ini tidak ada yang mau terlahir sebagai orang miskin. Walaupun miskin tidak selalu identik dengan materi dan definisi miskin itu sendiri tak selamanya berujung dengan penderitaan, tapi tiga sampai empat definisi itu selalu mengarah kepada penderitaan. begitupun dengan kata “KAYA” yang dikenal sebagai orang yang berlimpah kesenangan, banyak uang, kendaraan dan fasilitas yang serba mewah. Keadaan yang sangat bertolak belakang dengan kondisi  orang miskin. Ya, memang kaya itu bukan bagian dari hidup Saya. banyak orang yang mendefinisikan bahwa kekayaan tak selamanya menjanjikan kesenangan dan miskin tak selamanya berujung penderitaan. Banyak orang kaya tapi menderita dan banyak orang miskin tapi senang. Miskin atau kayanya seseorang bukan diukur

Akselerasi Pembangunan Desa dan Kualitas Sumber Daya Manusia

Akselerasi pembangunan desa adalah segala upaya yang dilakukan untuk membuat proses pembangunan di desa lebih cepat, sehingga manfaatnya dapat segera dilaksanakan oleh masyarakat desa tersebut. Percepatan pembangunan tersebut mengandung maksud menci ... ptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi cepatnya pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di desa. Salah satu unsur penting dalam suksesnya suatu pembangunan adalah adanya kualitas sumber daya manusia yang berkompeten. Dalam upaya menumbuhkan kemandirian masyarakat desa dalam pembangunan filosofinya adalah masyarakat desa menjadi subyek pembangunan dan bukan menjadi obyek pembangunan itu sendiri. Namun, salah satu permasalahan yang masih terjadi dalam pembangunan desa adalah masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di desa tersebut sehingga berpotensi atau dapat menghambat pembangunan yang akan atau sedang dilaksanakan. Pendidikan selain berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber day

Melodi Untukmu

Lagu lawas yang ku putar secara acak dimalam ini sengaja untukmu tepatnya lagu kenangan ketika kita bersama. Di kala itu melodi-melodi ini selalu mengalun indah dengan sejuta keindahan yang selalu kita cipta bersama… Satu demi satu lagu ini aku putar agar bisa tercipta bayangmu di benakku saat ini, setidaknya aku masih bisa merasakan waktu-waktu itu sampai saat ini. Hhmmm… dan satu persatu pun harus di lalui tanpa dirimu… dalam diam hati ini masih menginginkan tapi ya sudahlah nikmatin saja lagu-lagu di malam ini sendirian… #Np Faith Hill_There You'll Be for you... 24 Juli 2011, 22.34 WIB

Bahagia Untuk Sahabat

Diperjalanan pagi ini melalui telpon sahabat saya mengabarkan, istrinya baru saja melahirkan anak pertamanya, alhamdulillah.. Saya langsung memutar arah untuk melihat bayinya, senyum bahagia terlihat dari wajah sahabat saya. Saya bisa membayangkan dan merasakan kebahagiaan mereka, apa yang sedang mereka rasakan saat putra mereka lahir. Saya sempat mengobrol dengannya setelah mengucapkan selamat,Obrolan kami tentu saja tentang bagaimana proses melahirkan, bagaimana kondisi anak serta ibunya dan bahan obrolan lain seputar kelahiran putra mereka dan masa depan anaknya kelak… Ingin jadi apa anak kamu kelak ketika dewasa? Jawaban pertanyaan tersebut tentu saja dia respon dengan jawaban akan saya jadikan pemain sepak bola (teman saya sambil tertawa) karena memang selain pekerjaannya menjadi polisi, dia sangat hobi sepak bola tak heran kalo keinginannya itu ditularkan ke anaknya.Hhhmmm… saya langsung keingetan dengan film Garuda Di Dadaku tentang perjuangan seorang anak yang

'Oleh-oleh' dari Pak Anies Baswedan

Sejak mendengarkan ceramah Bapak Anies Baswedan di acara Shell Scholarship Days 24 November 2008 lalu, saya sudah berjanji akan menuliskan apa yang saya dapatkan disana untuk dibagi kembali. Senin pagi itu beliau banyak sekali memberikan pandangan, pemikiran , dan ilmu kepada para hadirin yang merupakan akademisi dan tamu undangan. Pagi itu di Ballroom hotel Grand Kemang, beliau menjadi pembicara dengan tema “Tantangan Pemuda dalam Konteks Indonesia di Masa Depan”. Gaya bahasanya lugas, hampir semua kalimat yang keluar darinya memiliki kekuatan dan semangat yang begitu besar untuk dialirkan kepada seisi ruangan. Anies Baswedan yang saat ini masih menjabat sebagai Rektor Paramadina ini juga dikenal sebagai politikus muda yang pemikirannya kerap muncul di berbagai Media Massa. Doktor dari Northern Illinois University itu, usianya memang lebih muda dibanding orang-orang yang memiliki prestasi yang sama dengannya. Bahkan oleh sebuah majalah di Amerika, sepa

Masa Dimana Kalian Ada

Masih terbayang begitu bangganya saya ketika tadi pagi mem-presentasikan tentang materi pendidikan dan pengenalan Indonesia Mengajar di depan dosen dan teman-teman saya. Dengan begitu tersenyum lebarnya saya ketika dosen memuji tentang materi saya ini. Ada hal lain yang bisa membuat saya bangga selain itu yaitu saya bangga bisa mengenalkan murid-murid saya ke dosen dengan segala semangat belajar luar biasa yang dimiliki oleh mereka. Presentasi ini ternyata membawa saya kepada kenangan-kenangan bersama murid-murid saya kelas 6 yang sekarang telah meneruskan perjuangan mereka ke jenjang SMP. Saya merindukan semangat-semangat belajar mereka yang luar biasa. Semangat yang membawa mereka bisa meraih segalnya dan kelak mengenangnya ketika bisa berbagi dengan adik-adiknya. Saya masih ingat ketika mereka selalu menjemput saya ke rumah ketika telat untuk mengajar, masih ingat ketika mereka menangis ketika gurunya tidak mengajar, masih ingat ketika mereka tidak mau diliburkan