Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

Siapa Berani "Meminjam Cermin" Mahmoud Ahmadinejad?

Benarkah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad adalah presiden termiskin di dunia? Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Dijawab ya, karena memang dialah presiden di dunia dengan kekayaan sebagai berikut: kekayaan dan propertinya terdiri dari sedan Peugeot 504 tahun 1977 dan sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran! Kalau dijawab tidak, maka dialah presiden di dunia tempat paling kaya bagi banyak pejabat negara manapun untuk "bercermin" alias introspeksi diri. Banyak masyarakat menginginkan pejabat-pejabat di negaranya untuk berprilaku sebagaimana Ahmadinejad, "meminjam" cermin Ahmadinejad untuk melihat diri mereka. Dan setelah bercemin kepada pribadi presiden tersebut mereka pun lalu hendaknya menjadi pejabat yang sangat sederhana dan "amanah" dalam pengertian kasat mata. hmadinejad mengenakan Kemeja Biasa Saat Acara - Acara Formal Tanpa Pernah "Ketika bercermin, saya melihat

Selamat Pagi…

Adzan subuh yang membangunkanku dari tidur selalu menyambut pagi saya. Tapi pagi ini saya bangun sebelum adzan subuh karena saya teringat satu tugas yang baru tadi malam diberikan kepada saya dan  tugas itu belum saya kerjakan. Tugas itu deadline bgt, karena diminta untuk pagi ini. Tugas itu adalah membuat teks pidato untuk perlombaan murid saya di JAMBORE kecamatan yang di mulai hari ini. Dengan musik yang berlirikan semangat nasional dan dengan musik yang membuat semangat, saya play agar feel untuk membuat teks ini benar-benar menjiwai (lebay yah,hehehe..). Entah beberapa hari ini  semangat saya bangkit ketika mendengarkan lagu dari Pee Wee Gaskin yang Dari Mata Sang Garuda ,biasanya saya paling semangat kalo udah dengerin lagu-lagu wajib nasional tapi akhir-akhir ini lagu inilah yang membuat saya semangat. Kokokan ayam dan kicauan burung-burung kecil di depan rumah sudah terdengar, itu menandakan pagi sudah menyambut, aku pun segera menyelesaikan tugas ini karena memang mau ti

Ujian Kebesaran Persib

Kemarin malam, saya mendadak ngahuleng ketika di timeline saya muncul tweet dari Simamaung berbunyi “RT @persisam1989: RESMI: Selamat Datang di Theater of Hell, Eka Ramdani”. Rasanya seperti disambar petir di kala tiada hujan tiada angin, tanpa ada rumor sebelumnya, tahu-tahu tersiar kabar sang kapten Persib akan berganti klub. Beberapa menit kemudian, muncul tweet yang mengkonfirmasi kebenaran berita itu yang berbunyi “Eka Resmi Pindah Ke Persisam”. Dalam keadaan masih setengah percaya, saya baca tautan artikel berita di tweet itu. Sedih dan lieur langsung terasa kala melihat kebenaran bahwa Eka Ramdani, pemain idola saya di Persib yang saya harapkan akan selalu setia dan menjadi legenda Persib, benar-benar menyebrang ke klub lain. Seiring dengan rasa sedih yang melanda karena kepergian Eka yang mendadak dan tanpa pamit, saya semakin bingung dengan transfer pemain yang sudah dilakukan Persib sejauh ini. Hingga sejauh ini, Persib sudah melepas 15 pemain d

Minggu, 18 September 2011...

Ada rasa tangis bahagia ketika melihat anak-anak ini mempunyai semangat belajar luar biasa. Kekurangan-kekurang yang ada tak membuat semangat mereka jatuh. Terlihat dari pancaran mata indahnya yang seakan menandakan mereka ingin memiliki dunianya ini. Buku yang saya bawa pagi ini langsung mereka serbu. Subhanallah betapa semangatnya mereka pagi ini. Disaat anak yg lain menikmati liburan dgn tontonan film kartun, games, maen tapi mereka menikmati ini dgn tetap belajar dan bergelut dgn buku warna-warni yg mereka baca. Ya rabb jagalah semangat dan mimpi-mimpi mereka ini, jangan biarkan semuanya hilang di telan waktu. :) Aamiin... *di ketik memakai HP Nokia 5130 saat melihat anak-anak bermain tulis-tulis di papan tulis kelas....

(Semoga) Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik...

Desa Lojikobong adalah salah satu desa pelosok di Jawa Barat. Mata pencaharian masyarakat disini adalah petani, buruh, pedagang, TKW dan guru. Dan tak heran hampir dari 45% masyarakat disini pergi ke luar negeri dan luar kota untuk mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya di kampung karena kebanyakan memang bermata pencaharian petani yang hanya bisa mereka nikmati hasilnya setiap 6 bulan sekali, itupun kalau sedang bagus cuacanya. Untuk menutupi kekurangan itu tak jarang orang tua pergi ke luar kota atau luar negeri menjadi TKW dan harus rela meninggalkan anak-anaknya untuk membuat hidup mereka menjadi lebih baik. Kondisi seperti inilah yang membuat tak jarang anak disini banyak yang putus sekolah. Saya lihat hampir kebanyakan anak-anak yang putus sekolah disini bukan disebabkan karena permasalahan biaya tapi lebih dari kurangnya dorongan dan motivasi si anak dari lingkungan keluarga mereka karena si anak kadang harus jauh dengan orang tua mereka yang pergi ke luar kot

Gerakan Indonesia Mengajar (GIM): Menebar Mimpi ke Pelosok Desa

Erwin Puspaningtyas dengan laptopnya di rumah sederhana di Passau, Sulawesi Barat Anak-anak muda itu memiliki hampir semua prasyarat untuk hidup nyaman dan sejahtera di kota. Namun, mereka memilih menjadi guru di pelosok-pelosok dusun negeri ini. Inilah kisah kaum muda yang berkomitmen untuk mencerdaskan rakyat. Firman Budi Kurniawan (24) memindahkan gigi sepeda motornya ke gigi satu dan menarik gas dalam-dalam. Sepeda motor bebek itu pun melaju pelan meniti jalan setapak yang menanjak hampir 45 derajat. Suara knalpot yang tadinya menyalak tiba-tiba mengedan. Rintangan pertama dengan susah payah bisa dilalui, selanjutnya sepeda motor itu meluncur bagai roller coaster di jalan penuh batu besar. Baru  satu jam kemudian tiba di sebuah dusun tanpa listrik di tengah hutan. Di antara pepohonan hutan, berdiri rumah-rumah panggung sederhana. Inilah Dusun Beroangin, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, tempat Firman tinggal dan bertugas sebagai gur

KEKAYAAN NEGERIKU INDONESIA

Merah putihku Indonesia Aku bersumpah dgn menyebut nama Allah Aku akan membelamu sampai mati Indonesia ku... Kebudayaan dan kekayaanmu sangatlah indah.. Gunung yg besar dan tinggi Dan lautan yg membentang luas.. Indonesia ku... Jika aku menjadi presiden di hari nanti Aku ingi agar negeri ini terkenal di dunia Karena engkaulah negeri tempatku hidup di dunia Indonesia ku., Lautan, bendungan, pegunungan, danau dan sebagainya Itu adalah kekayaan yg ada di negeri ini Karya : Shellomitha Kelas : V

Waktu Subuh Di Jakarta

Jam 4 lebih saya lihat jam di hp saya. Itu berarti sebentar lagi adzan subuh akan berkumandang, seketika pun saya langsung terbangun dari tidur. Saya lihat orang-orang di kosan ini mungkin masih tidur nyenyak dengan selimut mereka. Alhamdulillah saya masih biasa bangun lebih pagi dari mereka. Pagi ke- 2 saya di Jakarta, saya rasakan sangat berbeda dengan suasana ketika saya di kampong. Subhanallah disini dari mulai pukul setengah 4 sudah banyak orang yang mengaji di mesjid, suaranya pun terdengar sampe ke kosan dan suara-suara tadarus itu tidak hanya dari satu mesjid tapi beberapa mesjid yang ada di sekitar kosan teman saya ini. Ini tentu sangat berbeda dengan di kampong,. Di kampong suara-suara yang terdengar dari masjid hanya pas subuh, yaitu pas adzan berkumandang, tidak ada suara-suara orang mengaji seperti disini. Subhanallah beruntung sekali saya singgah di kosan teman saya ini dengan kesejukan pagi di iringi kumandang tadarus yang bergema dari berbagai sudut, sem

Untitle...

Entah sudah berapa kali malam ini saya mem-bolak-balik lagu-lagu Kenny G.. Hembusan angin di malam ini membawa saya seakan-akan sedang menikmati suasana perenungan buat saya.. Lagu mellow, angin malam, jalanan kampung yang mulai sepi dari lalu lalang kendaraan membuat suasana ini semakin comfort untuk saya nikmati. Memang saya lebih menyukai suasana seperti ini ketimbang suasana yg ramai, tak jarang dalam sehari saya bisa menghabiskan waktu dengan diam di kamar dgn lagu-lagu melow tepatnya Love Song,hehehe... Suasana ini perlahan membawa saya terbang dalam ingatan masa lalu, masa dimana saya masih kecil (anak-anak) dengan keadaan yang mungkin waktu itu kami (keluarga) hidup dengan serba apa adanya dimana kami mesti tinggal dirumah dinas yang hanya berukuran 3x4 meter bercahayakan lampu minyak yang ditempelkan pada dinding (cempor) dengan halaman langsung berhadapan dengan sungai kecil (kakalen *sunda) dan setiap malam kami selalu dengar alunan musik lagu-lagu Dangdut ke

Ajari Aku Cara Mencintaimu

Bukan ku tak mau Mengucap segala kelebihanmu Bukannya aku tak harus Menghujani kata setia padamu Bukan karena jenuh Atau telah berkurang Kasih sayang ini Yang terasa mengering Tanpa bunga kata Telah berulang kali Kusiapkan waktu yang terbaik Untukku akan memberi Beribu kata mesra kepadamu Juga seribu mimpi Yang mungkin terwujud Esok atau lusa Datang menghampiri Kita berdua Dan bila waktunya tiba Untuk memulainya Pastilah ku ragu Tak sanggup ku menyusun Semua kata-kata ini Ajarilah aku Bahasa cintamu Agar mudah kuucap Kepadamu Ajarilah aku Cara mencintamu Biar kita berdua Sejalan selamanya