Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

SOAL KEMISKINAN (LAGI)

Banyak yang heran, kenapa di negeri yang begitu gemah ripah loh jinawi, yang tongkat bias tumbuh jadi tanaman, tetap saja jutaan wrganya hidup nyungsep?             Jangankan mau sekolah, makan saja senin kemis. Makan 4 sehat 5 senpurna jadi mimpi yang tak kesampaian. Lha wong (gaya dosen saya) seringnya makan nasi kemarin saja dijemur, terus dibikin makan malam. Kemiskinan sudah pasti membuat orang tak berdaya berarti mempunyai daya saing dan daya tawar yang rendah. Semakin banyak orang miskin, secara kolektif akhirnya akan menurunkan daya saing bangsa juga. Jadi, apa ya yang membuat Indonesia tercinta ini masih begitu banyak orang miskin? Kurang tanah subur….., ga. Kurang kekayaan alam….., ga juga. Untuk penyederhanaan, menurut almarhum Kuntowijoyo, ada dua macam kemiskinan : natural dan structural. Miskin natural boleh dibilang “ miskin dari sananya “. Keluarga yang tinggal di pinggir jalan besar akan memiliki nasib yang berbeda dengan keluarga yang tinggal di hutan lebat. Punya r

HERO DAN KOKOK AYAM

Tuhan tahu Mimpi memang sulit diwujudkan Namun jangan kaun biarkan orang lain merenggutnya darimu Bertahanlah Akan selalu ada hari esok Kau akan menemukan jalan pada waktunya (Hero, Mariah Carey)             Apa bedanya hari Senin dengan Selasa? Apa beda tanggal 1 dengan 15? Mungkin tak banyak. Itu sekedar penanda waktu yang ta istimewa. Tanggal 1 itu waktua gajian, tanggal 15 mulai cari utangan. Selebihnya, toh sama saja. Awal hari ditandai kokok ayam, malam hari ditandai bunyi kodok. Mungkin itu sebabnya setiap orang mesti punya tujuan yang hendak diwujudkan. Ini yang akan membuat harinya tidak akan pernah sama. Setiap terbit hari akan berarti langkah-langkah menuju pewujudan tujuan itu. Hari-hari ke depan terasa seperti petualangan yang tak akan pernah menjemukan. Tiap hembus napas dan ayun kaki bukan lagi potongan-potongan fragmen yang tak berkaitan. Jika hidup punya tujuan, di sana pula harapan akan selalu tinggal. Saat malam terasa amat kel

Habitat Perempuan : Dapur, Sumur, Kasur (?)

Di dunia ini, Cuma ada laki-laki dan perempuan (kecuali yang kelainan). Jumalh laki-laki pun hampir sama dengan perempuan. Tapi nyata-nyata, perempuan lebih sering dibicarakan. Dan yang membicarakan perempuan pun laki-laki yang jelas bukan perempuan. Ditambah   oret-oretan ini, semakin panjang pula daftar laki-laki yang omong perempuan. Kadang-kadang (atau sering) pembicaraan soal perempuan seakan memosisikan mereka pada entitas yang berbeda, seakan mereka sesuatu yang lain dan asing. Laki-laki dan perempuan pastinya berbeda. Yang paling jelas tentu dari penampakan fisik. Tugas khusus laki-laki dan perempuan juga beda. Mereka pun ditugaskan untuk mengisi keping puzzle yang berbeda. Cuma, adakah persamaan yang kemudian mengatasi semua perbedaan itu? Ternyata ada. Persamaan akan semakin tampak kalau kita menengok pada entitas yang merangkum semua laki-laki dan perempuan di dalamnya, yaitu manusia. Setiap manusia diberikan secara Cuma-Cuma bertumpuk

LEBAM

Semakin nyaman berada dalam satu lingkungan, semakin enggan untuk beranjak darinya. Rasa dan jiwa menjadi lebam. Nyali berubah ciut dan kecut. Memang gila meninggalkan kenyamanan. Namun lebih gila menerus diam, tapi mengharapkan terjadi sesuatu perubahan.

Ke-Indonesia-an

Filsuf Jerman, Immanuel Kant (1724-1804), pernah mengingatkan, jika dalam suatu masyarakat majemuk masing-masing kelompok mengklaim kebenaran absolut agama, moralitas, atau kulturnya, yang terjadi adalah konflik. Ditambah ketidakmampuan (ataukah ketidakmauan?) pemimpin menegakkan hukum, maka yang muncul adalah kerusuhan di Ambon, Poso, dan Tuban, pascareformasi. Eforia reformasi dengan ingar bingar demokratisasi, desentralisasi, dan de-korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)-isasi ternyata di sisi lain mengabaikan identitas politik, ideologi, dan budaya Indonesia. Yang muncul adalah konflik komunal dan bangkitnya ”massa” sebagai kekuatan represif— menggantikan keotoriteran Orde Baru—yang melahirkan kerusuhan dan kekerasan dengan jubah agama. Tidak jujur Semua barangkali berpangkal dari ketidakjujuran mengurus bangsa. Kesadaran sebagai bangsa Indonesia memang baru mencuat pada awal 1920-an, berkat jasa politik kultural yang teramat besar dari Perhimpunan Indone

Benarkah ini pendidikan modern ala Indonesia?

Suatu pagi yang cerah dengan pancaran sinar matahari yang hangat memacu semangat Iman, seorang anak pensiunan pegawai negeri dan merupakan siswa kelas 12 jurusan IPS, untuk melangkahkan kaki dan mengayunkan kedua tangannya menuju sekolah. Harapan dan cita-citanya sangat tinggi, yaitu mengubah paradigma dan mindset mayarakat Indonesia dalam memandang kehidupan secara umum. Menurutnya, dewasa ini masyarakat Indonesia seakan-akan terlarut dalam sekulerisme bernuansa westernisasi dan melupakan adat ketimuran yang selama ini melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Melalui sekolah inilah, Iman berharap suatu saat nanti ia mampu mewujudkan cita-citanya. Namun, kenyataannya ia dihadapkan pada sistem pendidikan di Indonesia yang kacau. Bayangkan saja, setiap kali pergantian posisi Menteri Pendidikan, hampir dapat dipastikan bahwa sistem pendidikan yang ada juga turut berubah. Pergantian Menteri Pendidikan berbanding lurus dengan perubahan sistem pendidikan. Aka

Pesan Untuk Nonoman Sunda

Nonoman Sunda! Pasundan teh lemah cai aranjeun! Aranjeun nu boga kawajiban ngabdi ka lemah cai, tapi gigireun ieu kawajiban anjeun ngabogaan hak pikeun hirup di tanah sorangan. Nonoman Sunda! Upama anjeun teu wekel ngasah awak, teu pemohalan, Nonoman Sunda di lemah caina teu kabagean alas, kapaksa kudu nyamos lantaran kalindih ku golongan sejen. Ku saba eta para Nonoman sunda, geuwat berunta, geuwat kukumpul tanaga jeung pakarang, nu diwangun ku kaweruh pangpangna adat tabeat nanu kuat, nyaeta: kawekelan, kadaek, kakeyeng, karep jeung kawanen. Geura rasakeun, pisakumahaeun teuing pinalang saeunana upama Nonoman Sunda ngan kabagean harkat kuli jeung jongos, paling negtog jadi jurutulis, cindekna ngan kabagean pangkat laladen, tur di bali ngeusan ngajadi sorangan. Aduh tobat, dugikeun ka kedah kitu mah, sing jauh ti tanah sunda, ka ditu ka sabrang. (Oto Iskandar Di Nata) Resapilah tulisan Oto Iskandar Di Nata dari tahun 1938. Beliau sangat sayang kalian, jau

Sedikit sejarah Viking-The Jak

oke, sekarang lagi pengen cerita sedikit ttg perseteruan paling heboh di zaman Indonesia modern antara viking-the jak. cerita ini diambil dari beberapa sisi yaitu : 1. pentolan viking tahun 1990an 2. Ayi beutik, panglima viking 3. Ketua the jak ke-3 entah siapa namanya 4. cerita langsung org2 yg hadir di kejadian jadi insyaalloh ga bakal lebay tapi sebelumnya, meskipun udah coba mencakup beberapa pandangan orang, mohon maaf kalau ceritanya masih pro ke viking *da kumaha2 ge aing mah viking, bakal dukung persib terus, dek damai hayu, perang ge jalan*  tapi ulah ateuh ai sampe ka perang mah,heheheehe.... so here's the story... maaf ya, buat org2 jakarta, meskipun dari zaman perserikatan udah saingan terus, cuman militansi suporter waktu itu persib emzng udah dahsyat. Beda sama pendukung persija apalagi waktu liga Indonesia mulai dengan ngegabungin tim2 perserikatan-galatama. Waktu itu pendukung persija belum ada, yg ada pendukung pelita jaya, termasuk Ferr

Belajar dari Alam (Sebuah Renungan, Cerita Alam)

..."Belajar dari Alam"... Saudaraku semua,            Betapa sering alam mengajari kita tentang berbagai hal. Ia mengajari kita melalui rintik hujan yang turun perlahan, melalui pelangi yang bersembunyi di balik awan, dan bunga yang sedang bermekaran di sudut taman. Berbagai cara telah dilakukannya.            Saudaraku, pernahkah engkau melihat sekuntum mawar yang sedang bermekaran di sela-sela ilalang. Indah bukan, dengan harum yang semerbak. Tentunya engkau ‘kan berusaha untuk mendekatinya atau lebih tepatnya engkau ingin memilikinya, tanpa peduli duri-duri tajam yang sewaktu-waktu dapat melukai jemarimu. Kadang aku ingin mencabuti duri-duri yang menancap di setiap lekuk tangkainya, agar jemarimu tidak terluka olehnya. Namun akhirnya aku menyadari jika mawar memang berduri. Bukankah duri itu bagian dari mawar. Akan aneh rasanya jika mawar tidak berduri. Dan sepertinya semua telah memakluminya.           “ Mawar indah nan berduri”          

Orang Negeri ini semakin tak tahu diri

Aku benci dengan orang orang di negeri ini semakin menambah kemuakan dalam dadaku dimana tak mengenal waktu tak menghargai sedetikpun tak memahami sama sekali benci dengan jalan jalan yang seperti itu perlukah kau mendirikan negaramu sendiri dimana kau sebebasnya dapat berjalan SESUKAMU ibarat siput, lebih cepat siput merangkak apakah kau tahu bahwa aku terlalu sibuk tak akan mengerti jalanmu yang lambat aku fikir, penglihatanmu pun tak pernah rata dan lurus sekali tengok, 1000 wajah kau lihat dan kau akan melihat ibarat kau berada di surga yang hanya dirimu yang tinggal disana Dengar, aku terlalu sibuk jika harus menunggu jalanmu yang tak tahu malu gengsimu terlalu besar untuk melihat kehidupan di luar sana mungkin dalam 24 jam setengahnya kau habiskan bersantai muak aku melihatmu tak mengertikah dirimu aku berada di belakangmu menunggu dengan setia sampai kau menyisakan 3 cm jalan untukku tapi kau tak pernah mengerti sampai kukatakan PERMISI dan saa

kita.

suatu malam nanti, saat kita tak mampu mendamaikan benturan antara idealita mimpi dengan kenyataan yang menghendakimu mundur, menyerah, dan kalah. bersucilah dengan sebasuh wudhu lalu dirikanlah beberapa rakaat shalat. sudah itu ingatlah lagi, segala kalah, luka, tangis,dan kesendirian yang dulu menghampiri dalam bentuk yang tak kita kenal. namun dalam jarak waktu yang tak begitu lama, kita paham, bahwa kita hanya sedang menelusuri suatu proses. siapapun boleh menertawakan kegagalan kita. meragukan cita kita. dan melihat kecil apa yang kita pandang besar. biarlah siapapun mengobral sebagian atau seluruh keterbatasan kita. tapi biarlah pula, siapapun harus diam dan menunduk malu melihat sekelebat cinta yang keluar bersamaan dengan butir keringat kerja kerja nyata. kerja kerja keras. kita.

GERKAN LOJIKOBONG BERSINAR

Gerakan Lojikobong Bersinar merupakan gerakan pemuda dari pengembangan Karang Taruna Tunas Harapan Desa Lojikobong yang didirikan dengan tujuan untuk melahirkan generasi muda Lojikobong yang berakhlak mulia, memiliki kapasitas yang mapan dan integritas yang tinggi pada profesi yang di lakoninya, dan mampu membawa perubahan kontruktif bagi lingkungannya. Kami memimpikan generasi yang kuat dan mampu membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. Melalui semangat service dan volunteering, kami yakin bahwa kita bersama siap melakukan berbagai berbagai inisiasi maupun mendukung berbagai upaya untuk memajukan daerah kita tercinta dan bangsa kita tercinta. Tahun 2011 menjadi momentum yang penting bagi kami, sejumlah inisiasi proyek sosial. Kami menerima sambutan yang cukup positif dari berbagai pihak, khususnya kalangan muda lojikobong. Meskipun begitu, kami juga tak luput dari kekurangan  di berbagai sisi, yang tentunya menjadi bahan refleksi bagi kami untuk lebih baik ke depannya

THE LOJIKOBONG DREAM

Lihat kedalam hati kamu. Lojikobong dipenuhi orang-orang dengan otak otak yang brilliant dan bertalenta tinggi. Tetapi semakin kesini virus apatisme serta virus males merambah kita semua. Contohnya saja masyarakat kita tidak bosan sama sekali dengan kemunduran prestasi desa kita dan buruknya sarana dan prasarana  di desa kita ini. Padahal ini semua telah membius kita sementara dengan ucapan-ucapan. Kita hanya bisa menerima nasib saja. Pasrah kepada Allah memang wajib tetapi jangan pernah pasrah dengan keadaan. Lihat kedalam diri kalian. Disitu kalian temukan jawabannya. kalian itu Lojikobong. Hormatilah diri kalian. Hormatilah Lojikobong Selalu jujur kepada diri kalian sendiri sama juga dengan selalu jujur untuk Lojikobong. Selalu adil kepada diri kalian dan sekeliling kalian berarti kalian juga adil kepada Lojikobong. Mimpi kalian itu ialah mimpinya Lojikobong. Jadi inilah saatnya kalian wujudkan impian kalian. Kerja keras untuk menjadi yang terbaik sama saja kalian kerj

HARI INI SAYA BELAJAR

-Betapa nama saya terdengar lebih indah dan membahagiakan ketika anak murid kita sendiri yang menyebutnya saat kita lewat di depan mereka, ditambah sapaan "Assallamualaikum Pak" tentunya :) -Ternyata benar, bermain bersama anak-anak ampuh membuat kita merasa seperti muda kembali ;) -Keadilan itu isu sensitif, bagaimana anak-anak selalu menjadi pengingat saya tentang bersikap adil -Bermimpi itu gratis dan setiap manusia punya hak prerogatif atas mimpi mereka masing-masing -Bagaimana menjadi guru yang disegani bukan ditakuti *sulit, masih perlu banyak belajar* -Bersyukurlah atas apa yang kita miliki saat ini, ternyata sangaaat banyaaaak orang lain yang jalan hidupnya jauh lebih sulit -Birokrasi dapat membatasi kreasi -Keberanian itu skill, artinya bisa dilatih dan dikembangkan -Ketulusan tidak bisa dibeli dan tak berbayar -Bersama itu menyenangkan -Rutinitas dapat mengakibatkan kecanduan/ketagihan -Jarak bukan masalah, semua tergantung pada niat -Manus

Cerita Kelas Empat

Cerita-cerita dari teman sesama pengajar benar-benar membuka mata saya akan apa yang sudah saya lakukan dan kerjakan selama mengajar. Banyak kekurangan di sana sini. Masih belum maksimal di beberapa aspek. Bahkan minim di satu, dua poin pengembangan. Kekurangan tak membuat saya kecewa. Justru saya kembali dengan banyak bahan evaluasi dan perbaikan ke depan. Dalam beberapa sesi diskusi, agaknya saya mesti bersyukur diberi kepercayaan mengajarkan kelas rendah. Buat saya, kelas empat adalah sebuah transisi. Proses perubahan pemikiran anak-anak dari yang sebelumnya belajar materi-materi sederhana ke materi-materi yang jauh lebih serius dan rumit. Jam belajarnya pun bertambah. Banyak teman mengeluhkan anak murid mereka yang belum lancar membaca dan mengingat hurf-huruf bahasa Inggris. Jelas, di kelas saya pun masih ada yang belum bisa membaca dan menghapal huruf-huruf dalam Bahasa Inggris. Tapi saya tak mengejar terlampau jauh ke belakang. Bayangkan di kelas 4 dengan materi s