Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Bercita-cita Menjadi Guru

Mengajar adalah menginspirasi. Memberi ilmu, mendidik dengan hati  -Faisal Effendi, Pengajar Muda 1- Dan saya pinjem kata-kata pak Anies Baswedan “Mengajar adalah tugas setiap orang terdidik.” Saya setuju kalo mengajar itu bukan hanya tugas seorang guru tapi wajib hukumnya setiap orang terdidik untuk mendidik. Termasuk mendidik anak-anak agar terus semangat mengejar cita-cita mereka. Mata pencaharian di kampung saya adalah petani, pedagang, dan ada beberapa pekerjaan lainnya juga termasuk bidan, tentara (TNI) dan guru tapi mungkin hanya beberapa orang saja. Tak heran kalo anda bermain ke kampong saya terus bertanya pada anak-anak tentang cita-cita mereka pasti mereka akan menjawab petani, pedagang, bidan, tentara dan guru. Kalo di kalkulasikan dari cita-cita itu anak perempuan akan menjawab bidan dan anak laki-laki akan menjawab tentara dan pemain sepak bola. Mereka belum tau pekerjaan apa itu fotograper, mereka belum tau pekerjaan apa itu wartawan, mereka belum tau p

Si Budi Kecil

…Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal… Lirik lagu milik Iwan Fals ini sering sekali terimajinasi oleh saya, dari suara vokal dan gitar yang dibawakan oleh Iwan Fals, atau pun dari suara teman-teman saya ketika bernyanyi bersama, dengan seadanya. Mulanya saya kira lagu ini berjudul ‘Anak Sekecil Itu’, maklum saja saya tak pernah mendengarnya melalui versi lengkap yang dinyanyikan Iwan Fals. Ternyata lagu ini berjudul ‘Sore Tugu Pancoran’. Tiap kali mendengar lagu ini, ada satu perasaan yang hadir menyelimuti hati saya, yaitu tragis. Kenapa? Karena lagu ini berkisah tentang anak kecil bernama Budi yang harus bekerja sebagai penjual koran sore di kawasan Pancoran, kalau tidak salah ini di kawasan Jakarta Selatan. Ia melakukannya demi tetap dapat bersekolah dan mengenyam pendidikan untuk menggapai cita-cita. Ironis sekali Iwan Fals me

Kebenaran Cuma Jadi Barang Opini

Menikmati pagi mendung ini saya mendengar lagunya Slank di album Generasi Biru – Indonesiakan Una – , saya sempat menamatkan sedikit liriknya yang mengatakan “ Kebenaran cuma jadi barang opini ” dan sangat mengganjal di kepala ini. Saya sih bukan pemikir atau pakar politik atau bahkan pakar kebenaran… ga, saya bukan. Tapi melihat, mendengar dan merasa, tidak harus menjadi Pemikir, Pakar atau apalah untuk tahu bahwa Negara Indonesia kita yang semakin dijejali dengan pemimpin yang kurang peduli dengan kebenaran, keadilan bahkan kurang peduli rakyatnya. Yang mereka pentingkan adalah kepentingan mereka dan golongannya . Dari Presiden (maaf pak!), Anggota DPR (walau ga semua tapi sebagian besar), Para Menteri sampai para penegak hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan dan lainnya sangat ketara ketidak peduliannya. Carut marut keadilan di Indonesia sangat mengakar dan sangat perlu akan ketegasan dari pimpinan tertinggi kita untuk mencabutnya, kalau bukan beliau siapa lagi?. Dari jamannya

THIS IS CREATIVE!

Kita semua tahu bahwa orang yang kreatif pastinya lebih 'diminati' di lingkungan kerja. Mereka biasanya cendrung orang2 yang tidak mudah puas dengan hasil yang telah dicapainya. Karena ketidakpuasannya, mereka terus mengasah otaknya untuk bisa mencapai suatu hal lebih cepat, lebih baik,...lebih tepat. Semakin kit ... a sering mengasah otak kita, semakin kreatif akan menjadi suatu kebiasaan. Nah, kalau sudah namanya kebiasaan, dengan maupun tanpa disadari, kita akan terus menerus melakukannya. Ada 2 contoh yang akan saya coba ceritakan di sini tanpa menyebutkan nama asli si pelaku. :) Pertama: Di suatu event brand tertentu, misal di event baseketnya Adidas...yang berarti di semua sudut lapangan pastinya yang terpasang ya logo2nya Adidas, manajernya Nike mendatangi MC acara dan 'melaporkan' bahwa dia kehilangan tas hitam Nike. Guess, what? Pasti si MC akan menginformasikan di semua speaker "Bagi yang melihat tas Nike berwarna hitam, ha

F.C Internazionale Milano

Ada baiknya, sebagai tifosi sejati La Beneamata; hendaknya saya tahu sejarah awal dari Tim Hitam-Biru kesayangan saya ini. Baik saya mulai!!! Sejarah Klub ini didirikan pada 9 Maret 1908 mengikuti pecahnya dari Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Criket and Football Club), yang sekarang lebih dikenal dengan nama AC MILAN. Sebuah kelompok terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss (Giorgio Muggiani, seorang pelukis yang juga merancang logo klub, Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell'Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner , Wipf, dan Carlo Arduss) yang tidak terlalu suka akan dominasi orang-orang Inggris & Italia di AC Milan dan mereka memutuskan untuk memecahkan diri dari AC Milan. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain dari negara-negara luar. Klub ini memenangkan juaranya di tahun 1910 dan yang kedua di

Selamat Menempuh Hidup Baru Ale & Hendri

Bingung saya mau menulis apa malam ini tentang pernikahan yang tadi siang baru saja saya hadiri yaitu pernikahan sahabat saya Ale & Hendri. Pengen nulis ini itu tentang pernikahan mereka cuma saya belum menikah,hehehe... Harusnya saya menulis ini ketika sudah memiliki pengalaman dalam dunia yang penuh dinamika ini. Masih terbayang betapa bahagianya mereka ketika tadi siang saya lihat mereka duduk di pelaminan, benar-benar sangat ingin  menyaksikan lebih lama pesta pernikahan mereka tadi. Apalagi bisa denger cerita yang lebih banyak tentang asmara mereka hingga akhirnya cukup membuat mereka mengukuhkan hati ke jenjang rumah tangga. Ditulisan ini saya ingin mengirimkan beberapa kata untuk sahabat saya tersebut, Ale. Bismillah, saya mulai menulisnya. Mudah-mudahan tulisan ini mengingatkan saya seperti apa yang saya tulis. Bukan maksud untuk mengajari yang sudah menikah, tapi paling tidak tulisan ini menjadi perenungan buat saya sendiri. Amin. Ketika Ale mengabar

Menulis

Menulis itu bagaikan memulung kata. Kita seperti berjalan-jalan di sebuah taman. Melihat kata kaleng berserakan; kita pungut. Menyaksikan kata kupu-kupu berterbangan; kita pungut. Merasakan kata lembutnya rumput; kita pun pungut. Dan masih banyak kata, yang ada di taman itu kita kumpulkan. Semuanya bertumpuk dalam otak. Beberapa, dalam sebuah catatan kecil.  Lantas, kita pilah kata-kata yang tepat guna. Kata-kata yang sesuai dengan ide di benak kita. Kata-kata yang bisa menggambarkan emosi dan perasaan. Kita pilah semuanya. Kita kelompokkan dalam klasifikasi-klasifikasi tertentu. Kata “kaleng” untuk menegaskan arti “pencemaran”, kata “kupu-kupu” untuk menggambarkan “indah,” kata “rumput” untuk menunjukkan “taman,” dan sebagainya. Lalu kita menyusunnya dalam sebuah kalimat. Kalimat-kalimat itu lantas kita hubung-hubungkan, menjadi sebuah paragraf. Akhirnya menjadi sebuah cerita atau karangan.  Dengan karangan, kita bisa bertukar pikiran, perasaan dan pengalaman. Manus

Narasi nasi

Bapak saya petani, Emak saya koki. Bapak selalu berhasil mendapatkan hasil bumi yang melimpah. Emak selalu berhasil mengolahnya menjadi masakan yang menggoyang lidah. Beras adalah hasil bumi utama yang dihasilkan Bapak selama bekerja di sawah. Emak selalu berhasil mengolahnya menjadi bermacam-macam nasi yang mampu memaksa saya terus-terusan nambah. Karenanya, dalam kamus keluarga saya, tidak ... ada istilah makan di luar rumah. Sejauh yang saya ingat, ada tiga jenis nasi buatan Emak yang enaknya tak tertandingi. 3. Nasi Goreng ala Emak Bumbunya hanya bawang merah, cabe rawit, dan garam. Emak tidak pernah menambahkan kecap, saus, atau bumbu nasi goreng lainnya. Ia tidak suka nasi goreng yang berwarna. Menurutnya, nasi ya nasi. Meskipun sudah digoreng, warnanya ya harus warna nasi. Ia memang idealis. Untuk urusan nasi goreng sekalipun, ia punya prinsip. 2. Nasi Liwet ala Emak Nasi ini ditanak dalam wajan istimewa bernama kastrol. Beras dimasukkan ke dalam ka

Bau Pagi Ini

Masih kurasakan bau tanah terguyur hujan semalam.... hingga pagi kudapati segar rumput disinggahi embun... bertemu denganmu adalah sama dengan berpisahnya denganmu, dua-duanya merupakan anugerah...

Dahlan Iskak : Dua Tangis dan Ribuan Tawa

Siang ini selepas shalat Jum'at saya bersantai tiduran di sofa ruang tamu rumah. Seperti biasa dikala waktu santai seperti ini saya berjelajah di dunia maya, salah satunya pesbuk. Mulailah saya menjelajah di pesbuk dan salah satunya yaitu menjelajah satu persatu pesbuk para Pengajar Muda I Indonesia Mengajar. selain status-status mereka yg saya baca, saya pun membaca tulisan-tulisan mereka dan salah satu tulisan yang ada di Beranda profil Mbak Ginar Santika Niwanputri yang bertugas di Lampung tepatnya di Manggala saya baca. Tapi kali ini yg saya baca ternyata tulisan milik "Rinaldi Munir" yg oleh mbak Gina di tandai di beranda profilnya. Tulisan ini bisa menjadi contoh buat kita semua. Ok, langsung deh dibaca yah... Dahlan Iskan lagi ngetop. Membaca tulisan2nya seperti di bawah ini, alangkah baiknya kalau semua pemimpin bisa seperti ini, low profile, jadi teladan bagi bawahan dan demokratis. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Minggu lalu genap enam bul

Taare Zameen Par

Malam ini baru saja saya selesai menonton film India. Film ini sangat menginspirasi dan meninggalkan haru buat saya sekaligus mungkin sebagai bahan referensi saya sebagai seorang pendidik. “Taare Zameen Par” inilah judul film yang sangat menginspirasi itu. Sebenarnya sudah lama saya mencari film ini Cuma baru kemarin saya mendapatkan film ini dari seseorang. Ok, saya akan sedikit me-review tentang film ini… Film ini menceritakan seorang anak bernama Ishaan Nandkishore Awasthi . Dia adalah seorang anak berusia sembilan tahun yang tidak menyukai sekolah. Setiap pelajaran dirasakan sulit baginya dan ia terus-menerus gagal ujian. Guru dan teman sekelasnya menjadikan Ishaan sebagai bahan penghinaan. Di sisi lain, Ishaan memunyai dunia yang penuh keajaiban yaitu negeri ajaib penuh dengan warna dan binatang animasi. Seni, meskipun tidak ada yang menyadari hal ini pada awalnya. Kondisi di rumah, Ayahnya, Nandkishore Awasthi , adalah seorang eksekutif sibuk yang sukses dan menghar

Menjadi Steve Jobs

Menjadi seorang pemenang di dunia ini? Siapa yang tidak mau? Pada tulisan kali ini saya akan mencoba melihat bagaimana salah seorang intelektual abad 21, Steve Jobs dapat menjadi seorang pemenang. Siapa yang tidak kenal Steve Jobs? Penemuan-penemuan yang luar biasa seperti Ipod, Imac, Iphone, hingga Ipad yang terakhir. Apa yang membuat Steve Jobs berkarakter menjadi seorang pemenang? saya rasa ... ‘Iwin’ tepat disampaikan kepada beliau. Salah satu quote terkenal yang pernah diucapkan oleh Steve Jobs, yaitu : “Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle. As with all matters of the heart, you’ll know when you find it.” -Stanford University commencement speech, 2005 Love what you do, once you had reach it you can move mountains..Begitulah kurang lebih gambaran m

IN - DO - NE - SIA

Indonesia pasca reformasi, sama seperti United Kingdom pasca perang saudara (civil war) di tahun 1600-an. Penguasa semena-mena, sementara orang sehat dan orang sakit jiwa sama-sama bisa bicara, hingga pada akhirnya masyarakat kehilangan figur keteladanan, dan Indonesia kita terjerembab pada skeptisisme massal. Saat itu UK memerlukan orang kuat seperti Oliver Cromwell. Jika dulu Cromwell menjadi Lord of Protector UK, maka mahasiswa dan kaum muda kini seharusnya menjadi Lorf of Protector Indonesia dengan ilmu dan integritas yang dimilikinya. Indonesia membutuhkan generasi muda yang: (1) Moderat – (2) Spesialis – (3) Inspiratif

Jangan (Biarkan Mereka) Takut Bermimpi

Minggu kemarin, saya diberi kepercayaan penuh oleh rekan-rekan saya untuk menentukan judul dan bahan untuk presentasi di SMA tentang Pendidikan. Ada hal menarik sekaligus memprihatinkan yang saya temukan ketika presentasi itu. Materi yang waktu itu saya sampaikan adalah ” Menata Hidup dan Merancang Masa Depan”, inspirasi ini saya dapatkan setelah membaca buku Marwah Daud Ibrahim. ... Bukunya sederhana tapi luar biasa ! Apa saja yang saya temukan? Pertama, dari 30 siswa. Ketika saya minta mereka untuk menuliskan 5 kelebihan dan 5 kekurangan mereka masing-masing, banyak yang tidak dapat menyelesaikan permintaan saya. Ada beberapa alasan yang mereka sampaikan, yaitu ; kita tidak bisa menilai diri kita sendiri, nggak pernah kepikiran hal yang begini, bingung mau nulis apa, bahkan ada yang beralasan ” saya nggak punya kelebihan ” … dug…dugg…duggg..jantung saya berdebar kencang ! Perih sekali rasanya mendengar ini tapi inilah kenyataan. Saya mencoba berpikir lebih lua

Miss You Guys.....!!!!!!

“Kenny G with Waiting for you” Banyak hal yang saya rasakan ketika mendengar lagu yang satu ini, apalagi di dengar saat malam seperti ini feel -nya kuat banget ngarasain sesuatunya… Sesuatu?? Yah suasana yang terbangun atau suasana yang dirasakan saya ketika mendengarkan lagu ini. Sebenarnya bukan hanya lagu ini saja yang saya suka dari suara saxophone -nya Kenny G, hampir semua lagu yg dibawakan oleh saxophone -nya, saya suka. Tapi entah saat ini kuat banget suasana itu, suasana 5 bulan yg lalu. Dimana 5 bulan yg lalu saya pertama kali naksir cewek saya, dan lagu inilah yg selalu menemani suasana melankolia saya ketika merindukan sosoknya… Dan 5 bulan yang lalu pun saya selalu terperangkap hujan dengan teman-teman satu tim futsal saya saat akan menuju tempat latihan. Kerinduan saya kepada teman-teman (tim futsal) saya sebenarnya sudah saya rasakan dari kemarin pagi. Saat itu saya berada dalam kelas kampus, karena sedang menunggu dosen akhirnya saya bersama teman satu

Anak Pedalaman

Memang,manusia tidak ada yang sempurna kecuali penciptanya sendiri yang sempurna. Semua manusia mengaku bahwa dirinya adalah orang paling cantik,ganteng dan lain sebagainya dan ada juga yang mengaku bahwa dia adalah makhluk paling sempurna. Janganlah berkata seperti itu,karena manusia dibumi hanya merusak dan merecohkan bumi saja . Dimata Allah anak pedalaman itu sama dengan orang kota/orang luar Negeri-lah.. Pokoknya manusia itu diciptakan oleh Allah dengan sempurna.. Banyak orang tua yang tinggalnya di Kota menyuruh guru datang ke rumah untuk anak – anaknya sendiri biar anak mereka pintar. Mereka bayar jutaan pun berani .Tapi pemerintah dan Presiden tidak pernah mengerti tentang masalah kepedidikan di pedalaman. Bagaimana nasib anak pedalaman, mereka tidak punya sekolah biasa apalagi sekolah favorit yang harganya jutaan. Mereka sekolah tapi tempatnya pun seperti yang tidak mampu untuk kita bayangkan.Mereka selalu bersemangat walaupun sekolah mereka seperti gubuk dan m

Semangat Anak Indonesia

Hai....namaku Shellomitha atau bisa juga dipanggil dengan sebutan Eza. Aku siswa kelas 5 Sekolah Dasar SDN Lojikobong 2. Aku hobi menulis.Teman – teman aku punya tulisan yang bisa menyedihkan Hatiku dan hati semuanya.Lihat saja yach!!!!!!..... Hatiku sedih bila anak - anak Indonesia tidak bisa sekolah. Aku disini les dengan kakak yang masih kuliah. Aku sedih melihat teman – temanku ingin belajar tapi Gurunya tidak ada. Kadang – kadang kalo gurunya ada keperluan gurunya paling sedikit ada 2. Yang paling menyedihkan hatiku adalah jika ada guru yang membawa buku, teman-temanku langsung menyerbu Buku – buku itu untuk dibaca. Tapi walaupun buku – buku itu sudah lama kami Baca, tapi kami tidak pernah bosan untuk membacanya. Padahal kami ingin sekali mempunyai Buku yang baru. Tapi ya...harus berbuat apalagi bukunya cuma segitu. Jika mungkin ada orang yang ingin menyumbangkan buku pada kami, kami pasti akan mendo’akan orang yang memberikan Buku itu. Memang, yang ada di Dunia in

Siapa Berani "Meminjam Cermin" Mahmoud Ahmadinejad?

Benarkah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad adalah presiden termiskin di dunia? Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Dijawab ya, karena memang dialah presiden di dunia dengan kekayaan sebagai berikut: kekayaan dan propertinya terdiri dari sedan Peugeot 504 tahun 1977 dan sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran! Kalau dijawab tidak, maka dialah presiden di dunia tempat paling kaya bagi banyak pejabat negara manapun untuk "bercermin" alias introspeksi diri. Banyak masyarakat menginginkan pejabat-pejabat di negaranya untuk berprilaku sebagaimana Ahmadinejad, "meminjam" cermin Ahmadinejad untuk melihat diri mereka. Dan setelah bercemin kepada pribadi presiden tersebut mereka pun lalu hendaknya menjadi pejabat yang sangat sederhana dan "amanah" dalam pengertian kasat mata. hmadinejad mengenakan Kemeja Biasa Saat Acara - Acara Formal Tanpa Pernah "Ketika bercermin, saya melihat