Langsung ke konten utama

THIS IS CREATIVE!

Kita semua tahu bahwa orang yang kreatif pastinya lebih 'diminati' di lingkungan kerja. Mereka biasanya cendrung orang2 yang tidak mudah puas dengan hasil yang telah dicapainya. Karena ketidakpuasannya, mereka terus mengasah otaknya untuk bisa mencapai suatu hal lebih cepat, lebih baik,...lebih tepat.

Semakin kit...a sering mengasah otak kita, semakin kreatif akan menjadi suatu kebiasaan. Nah, kalau sudah namanya kebiasaan, dengan maupun tanpa disadari, kita akan terus menerus melakukannya.

Ada 2 contoh yang akan saya coba ceritakan di sini tanpa menyebutkan nama asli si pelaku. :)

Pertama:
Di suatu event brand tertentu, misal di event baseketnya Adidas...yang berarti di semua sudut lapangan pastinya yang terpasang ya logo2nya Adidas, manajernya Nike mendatangi MC acara dan 'melaporkan' bahwa dia kehilangan tas hitam Nike. Guess, what? Pasti si MC akan menginformasikan di semua speaker "Bagi yang melihat tas Nike berwarna hitam, harap melaporkan ke pihak panitia. Sekali lagi, bagi yang melihat tas Nike berwarna hitam, harap melaporkan ke pihak panitia." It's a FREE ad di tengah acara si kompetitor. THIS IS CREATIVE!

Kedua:
Sangat sulit untuk mendapatkan parkir di gedung parkir tempatnya bekerja, si A biasanya menurunkan temannya yang kebetulan pergi nebeng kerja karena mereka rumahnya satu komplek di lobby kantor. Kemudian temannya jalan ke parkiran kantor yang full, lihat mana mobil yang ada supirnya, hafalin plat nomernya, kemudian dia ke lobby lagi untuk car call. "Mobil B XXXX BB ditunggu segera kehadirannya di lobby, sekali lagi, mobil B XXXX BB ditunggu segera kehadirannya di lobby." Yes, begitu tuh mobil ke lobby, jelas sang supir tidak akan melihat 'bossnya' di lobby. Dan ketika dia masuk lagi ke parkiran, tempat parkirnya sudah ditempati mobil si A. THIS IS CREATIVE!







 

Dari contoh kedua yang sangat simple ini, kita bisa melihat bahwa kreatifitas dapat menyelesaikan suatu masalah. Saya tidak bilang bahwa ini adalah cara yang baik untuk ditiru, tapi yang pasti i found this creative.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Budi Kecil

…Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal… Lirik lagu milik Iwan Fals ini sering sekali terimajinasi oleh saya, dari suara vokal dan gitar yang dibawakan oleh Iwan Fals, atau pun dari suara teman-teman saya ketika bernyanyi bersama, dengan seadanya. Mulanya saya kira lagu ini berjudul ‘Anak Sekecil Itu’, maklum saja saya tak pernah mendengarnya melalui versi lengkap yang dinyanyikan Iwan Fals. Ternyata lagu ini berjudul ‘Sore Tugu Pancoran’. Tiap kali mendengar lagu ini, ada satu perasaan yang hadir menyelimuti hati saya, yaitu tragis. Kenapa? Karena lagu ini berkisah tentang anak kecil bernama Budi yang harus bekerja sebagai penjual koran sore di kawasan Pancoran, kalau tidak salah ini di kawasan Jakarta Selatan. Ia melakukannya demi tetap dapat bersekolah dan mengenyam pendidikan untuk menggapai cita-cita. Ironis sekali Iwan Fals me...

Pesan Untuk Nonoman Sunda

Nonoman Sunda! Pasundan teh lemah cai aranjeun! Aranjeun nu boga kawajiban ngabdi ka lemah cai, tapi gigireun ieu kawajiban anjeun ngabogaan hak pikeun hirup di tanah sorangan. Nonoman Sunda! Upama anjeun teu wekel ngasah awak, teu pemohalan, Nonoman Sunda di lemah caina teu kabagean alas, kapaksa kudu nyamos lantaran kalindih ku golongan sejen. Ku saba eta para Nonoman sunda, geuwat berunta, geuwat kukumpul tanaga jeung pakarang, nu diwangun ku kaweruh pangpangna adat tabeat nanu kuat, nyaeta: kawekelan, kadaek, kakeyeng, karep jeung kawanen. Geura rasakeun, pisakumahaeun teuing pinalang saeunana upama Nonoman Sunda ngan kabagean harkat kuli jeung jongos, paling negtog jadi jurutulis, cindekna ngan kabagean pangkat laladen, tur di bali ngeusan ngajadi sorangan. Aduh tobat, dugikeun ka kedah kitu mah, sing jauh ti tanah sunda, ka ditu ka sabrang. (Oto Iskandar Di Nata) Resapilah tulisan Oto Iskandar Di Nata dari tahun 1938. Beliau sangat sayang kalian, jau...

Cerita Kelas Empat

Cerita-cerita dari teman sesama pengajar benar-benar membuka mata saya akan apa yang sudah saya lakukan dan kerjakan selama mengajar. Banyak kekurangan di sana sini. Masih belum maksimal di beberapa aspek. Bahkan minim di satu, dua poin pengembangan. Kekurangan tak membuat saya kecewa. Justru saya kembali dengan banyak bahan evaluasi dan perbaikan ke depan. Dalam beberapa sesi diskusi, agaknya saya mesti bersyukur diberi kepercayaan mengajarkan kelas rendah. Buat saya, kelas empat adalah sebuah transisi. Proses perubahan pemikiran anak-anak dari yang sebelumnya belajar materi-materi sederhana ke materi-materi yang jauh lebih serius dan rumit. Jam belajarnya pun bertambah. Banyak teman mengeluhkan anak murid mereka yang belum lancar membaca dan mengingat hurf-huruf bahasa Inggris. Jelas, di kelas saya pun masih ada yang belum bisa membaca dan menghapal huruf-huruf dalam Bahasa Inggris. Tapi saya tak mengejar terlampau jauh ke belakang. Bayangkan di kelas 4 dengan materi s...