Langsung ke konten utama

Taare Zameen Par

Malam ini baru saja saya selesai menonton film India. Film ini sangat menginspirasi dan meninggalkan haru buat saya sekaligus mungkin sebagai bahan referensi saya sebagai seorang pendidik. “Taare Zameen Par” inilah judul film yang sangat menginspirasi itu. Sebenarnya sudah lama saya mencari film ini Cuma baru kemarin saya mendapatkan film ini dari seseorang. Ok, saya akan sedikit me-review tentang film ini…

Film ini menceritakan seorang anak bernama Ishaan Nandkishore Awasthi. Dia adalah seorang anak berusia sembilan tahun yang tidak menyukai sekolah. Setiap pelajaran dirasakan sulit baginya dan ia terus-menerus gagal ujian. Guru dan teman sekelasnya menjadikan Ishaan sebagai bahan penghinaan. Di sisi lain, Ishaan memunyai dunia yang penuh keajaiban yaitu negeri ajaib penuh dengan warna dan binatang animasi. Seni, meskipun tidak ada yang menyadari hal ini pada awalnya. Kondisi di rumah, Ayahnya, Nandkishore Awasthi, adalah seorang eksekutif sibuk yang sukses dan mengharapkan yang terbaik dari anak-anaknya. Ibunya, Maya Awasthi, adalah seorang ibu rumah tangga yang frustrasi oleh ketidakmampuannya untuk membantu Ishaan. Di sisi lain, Kakak Ishaan’s Yohaan adalah seorang pelajar yang sukses. Setelah mengetahui kondisi masalah Ishaan, orang tua Ishaan memutuskan bahwa anaknya harus dikirim ke sekolah asrama.

Di Asrama, Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan) ditunjuk sebagai guru seni sementara. Tidak seperti guru-guru lain yang mengikuti norma-norma yang ada dalam mendidik anak-anak, Ram membuat mereka berpikir keluar dari buku-buku, di luar empat dinding kelas dan imajinasi mereka. Setiap anak di kelas merespon dengan antusiasme yang besar kecuali Ishaan. Ram kemudian berusaha untuk memahami Ishaan dan masalah-masalahnya. Dia membuat orang tua dan guru Ishaan lainnya menyadari bahwa Ishaan bukan anak yang abnormal, tetapi anak yang sangat khusus dengan bakat sendiri. Dengan waktu, kesabaran dan perawatan Ram berhasil dalam mendorong tingkat kepercayaan Ishaan. Dia membantu Ishaan dalam mengatasi masalah pelajarannya dan kembali menemukan kepercayaan yang hilang.

Pesan yang ingin disampaikan Aamir Khan (sutradara) dalam kisah ini setiap anak adalah pahlawan, selain itu membantu kita melihat seorang anak dalam diri kita sendiri. Tidak ada manusia yang sempurna tak peduli apa posisi dia dalam masyarakat, setiap anak dengan  kemampuan mereka adalah khusus dan berbakat dengan cara mereka sendiri. Film ini bukan hanya tentang penderitaan anak disleksia (disleksia : gangguan belajar yang dialami anak dalam hal membaca dan menulis) tetapi juga tentang bagaimana orangtua terbawa oleh perkembangan dunia saat ini dan gagal untuk memahami mimpi anak mereka dan mengembangkan bakat bawaan mereka.

Pemahaman saya, jika kita mau untuk sedikit memahami dan mendalami si anak ternyata setiap anak itu memang luar biasa (special) “every child is special” dengan tidak memaksakan kehendak kita yang selalu ingin serba sempurna. Disini kita sebagai pendidik atau orang tua seharusnya mendorong dan mengarahkan segala kelebihan yang mereka punya agar tak terbebani dan selalu dengan senang hati menjalani apa yang menjadi kelebihan mereka.

Coba deh kalian tonton film ini, banyak hal edukasi yang tertanam di film ini dan berharap semoga kita memahami bahwa setiap anak itu special…


"There have been such gems amongst us who changed the course world because they could look at the world differently.. Their thinking was unique and not everyone understood them. They were opposed. Yet they emerged winners and the world was amazed"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Budi Kecil

…Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal… Lirik lagu milik Iwan Fals ini sering sekali terimajinasi oleh saya, dari suara vokal dan gitar yang dibawakan oleh Iwan Fals, atau pun dari suara teman-teman saya ketika bernyanyi bersama, dengan seadanya. Mulanya saya kira lagu ini berjudul ‘Anak Sekecil Itu’, maklum saja saya tak pernah mendengarnya melalui versi lengkap yang dinyanyikan Iwan Fals. Ternyata lagu ini berjudul ‘Sore Tugu Pancoran’. Tiap kali mendengar lagu ini, ada satu perasaan yang hadir menyelimuti hati saya, yaitu tragis. Kenapa? Karena lagu ini berkisah tentang anak kecil bernama Budi yang harus bekerja sebagai penjual koran sore di kawasan Pancoran, kalau tidak salah ini di kawasan Jakarta Selatan. Ia melakukannya demi tetap dapat bersekolah dan mengenyam pendidikan untuk menggapai cita-cita. Ironis sekali Iwan Fals me...

Stop Mengeluh, Lakukan Perubahan!

Stop mengeluh dan mulai lakukan perubahan - sekecil apapun itu - untuk Indonesia yang lebih baik Banyak dari kita yang sering mengeluh mengenai berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia dan mempengaruhi hidup kita sehari-hari. MACET. BANJIR. KEMISKINAN. KEJAHATAN. KORUPSI dan masih banyak lagi. Twitter dan Facebook jadi sasaran tempat kita mengeluh dan bahkan memaki. Tapi, sudahkah kita bertanya pada diri sendiri perubahan apa yang telah kita lakukan, sekecil apapun, untuk menjadikan negeri ini lebih baik? Perubahan besar dapat dimulai dengan hal yang sederhana. Perubahan besar itu dapat terjadi jika ada perubahan-perubahan kecil - DIMULAI DARI DIRIMU.

Sebuah Satir dan Harapan untuk Masa Depan

Kasihku,aku masih disini Di negeri berjuta impian Negeri selembut awan Negeri yang manis Luhur, tulus, dan penuh suka cita Negeri dimana aku leluasa merindukanmu Setiap nafas, setiap detik, setiap waktu Kasihku, negeri ini begitu indah, makmur dan subur Seperti ladang permata Penduduknya ramah Sopan dan suka tolong menolong Mereka begitu terbuka Semua membuatku senang dan bahagia Kasihku, negeri ini aman sentosa Siapapun pasti akan merasa nyaman tinggal disini Seperti duduk di sofa Kasihku, di negeriku rumah-rumah tersusun rapih Anak-anak berangkat ke sekolah Orang tua pergi bekerja mencari nafkah yang halal Semua hidup sehat, semua hidup rukun dan harmonis Kasihku aku baru saja terbangun Rupanya aku bermimpi Aku takut, ternyata Disini masih gelap Kasihku, mungkin selama ini aku terlalu jauh darimu Melupakan pesan-pesan dalam suratmu terdahulu Kasihku, ku tahu Jalan ini panjang dan melelahkan Tapi... Pasti ini jalan kemenangan Diujung jalan ini Ku ...