Kami berbaris paling belakang diantara semua murid-murid.
mendengarkan amanat kultum (Kuliah Tujuh Menit) dari guru yang berdiri
di depan sekolah menghadap ke barisan. Perlahan kultum itu pun mengikuti
jeda akhir. Biasanya setelah kultum di hari jumat pagi, aktifitas
berlanjut dengan Kegiatan Belajar Mengajar. Tapi hari itu tidak. Selesai
kultum, Sekolah memberikan waktu special untuk kami. Ya, untuk kami.
Waktu luang untuk mengucapkan perpisahan dengan murid-murid kami.
Masih ingat betul betapa setiap detik di pagi itu saya ingat. Ketika kami dipersilahkan untuk maju ke depan memberikan sambutan perpisahan, siswa yang berdiri di depan kami langsung memberikan jalan. Dengan sambutan tepuk tangan yang riuh betapa merinding dan terharunya saya melihat dan merasakan suasana pagi itu. Terlihat 3 siswi yang menjadi petugas kultum pagi itu sudah mulai menampakkan raut wajah sedih mereka ketika kami mulai menghampiri barisan depan. Posisi kami sudah di depan. Ucapan kata perpisahan mulai keluar dari suara sendat kami. Haru dan tangis pun pecah seketika ketika kami semua menyanyikan lagu terakhir untuk murid-murid tercinta kami. Bisa dibayangkan betapa harunya pagi itu. Saya sendiri turut larut dalam khidmat perpisahan ini. Haru menjalari setiap yang ada disana, terlebih kami sendiri. Entah berapa siswa yang menangis sambil memeluk erat saya dan berucap “Pak, jangan lupain kami, main-main kesini lagi ya… “. Hmmmm….. momen terakhir ini masih saya ingat. Momen perpisahan PPL tiga tahun yang lalu.

Betapa berharganya hari-hari kami bersama murid-murid selama 3 bulan itu. Tiga bulan berharga untuk belajar dari mereka, murid-murid kami; murid-murid pintar, hebat, dan selalu semangat. Kekaguman akan murid-murid disini bukan hanya terlontar dari saya tetapi semua teman-teman saya disini pun sama halnya.
Perpisahan memang tak menyenangkan. Terlebih ketika kita telah menyatu ke dalam sebuah komunitas atau keluarga. Ingat betul betapa anak-anak, mau berbagi cerita hari-harinya kepada kami. Mau berusaha mengerjakan tugas dari kami yang bukan guru sebenarnya buat mereka, itu berarti mereka begitu percaya kepada kami.
Beberapa hari sebelum pagi itu, kedekatan kami begitu terasa, seolah ini menjadi beban berat buat mengakhiri semuanya. Ternyata memang yang sulit itu bukan memulai. Yang sulit itu selalu mengakhiri. Memincingkan mata untuk membayangkan ke depan betapa akan merindukannya saya kepada murid-murid saya disini.
Inilah random saya sore ini. Membuka file poto satu per satu hingga akhirnya kembali kepada momen 3 tahun yang lalu ini.
Seperti dalam Film Glee dengan tokoh utamanya Pak Will, seorang guru terbaik yang berhasil membawa New Directions menjadi juara paduan suara. Pak Will berhasil membuat mereka tahu untuk bermimpi. Saya mungkin tidak akan pernah seperti Pak Will, menjadi 1 orang yang diingat murid-muridnya sebagai inspirasi tapi setidaknya saya puas selama bersama mereka saya bisa memberikan yang terbaik.
Terima kasih untuk tiga tahun yang lalu ini. Semoga kita bisa kembali bersama dalam satu fase. Jadilah pegiat, jadilah anak-anak yang yang aktif, kembangkan diri untuk maju, meraih masa depan bukan hanya untuk kalian sendiri tapi untuk kemajuan Republik, kemajuan bangsa. Dan itu nanti akan membuat jalan kalian ke depan jauh lebih lebar, jauh lebih menantang. Kelak kalian akan menemukan simpul-simpul baru keberhasilan.
Masih ingat betul betapa setiap detik di pagi itu saya ingat. Ketika kami dipersilahkan untuk maju ke depan memberikan sambutan perpisahan, siswa yang berdiri di depan kami langsung memberikan jalan. Dengan sambutan tepuk tangan yang riuh betapa merinding dan terharunya saya melihat dan merasakan suasana pagi itu. Terlihat 3 siswi yang menjadi petugas kultum pagi itu sudah mulai menampakkan raut wajah sedih mereka ketika kami mulai menghampiri barisan depan. Posisi kami sudah di depan. Ucapan kata perpisahan mulai keluar dari suara sendat kami. Haru dan tangis pun pecah seketika ketika kami semua menyanyikan lagu terakhir untuk murid-murid tercinta kami. Bisa dibayangkan betapa harunya pagi itu. Saya sendiri turut larut dalam khidmat perpisahan ini. Haru menjalari setiap yang ada disana, terlebih kami sendiri. Entah berapa siswa yang menangis sambil memeluk erat saya dan berucap “Pak, jangan lupain kami, main-main kesini lagi ya… “. Hmmmm….. momen terakhir ini masih saya ingat. Momen perpisahan PPL tiga tahun yang lalu.

Betapa berharganya hari-hari kami bersama murid-murid selama 3 bulan itu. Tiga bulan berharga untuk belajar dari mereka, murid-murid kami; murid-murid pintar, hebat, dan selalu semangat. Kekaguman akan murid-murid disini bukan hanya terlontar dari saya tetapi semua teman-teman saya disini pun sama halnya.
Perpisahan memang tak menyenangkan. Terlebih ketika kita telah menyatu ke dalam sebuah komunitas atau keluarga. Ingat betul betapa anak-anak, mau berbagi cerita hari-harinya kepada kami. Mau berusaha mengerjakan tugas dari kami yang bukan guru sebenarnya buat mereka, itu berarti mereka begitu percaya kepada kami.
Beberapa hari sebelum pagi itu, kedekatan kami begitu terasa, seolah ini menjadi beban berat buat mengakhiri semuanya. Ternyata memang yang sulit itu bukan memulai. Yang sulit itu selalu mengakhiri. Memincingkan mata untuk membayangkan ke depan betapa akan merindukannya saya kepada murid-murid saya disini.
Inilah random saya sore ini. Membuka file poto satu per satu hingga akhirnya kembali kepada momen 3 tahun yang lalu ini.
Seperti dalam Film Glee dengan tokoh utamanya Pak Will, seorang guru terbaik yang berhasil membawa New Directions menjadi juara paduan suara. Pak Will berhasil membuat mereka tahu untuk bermimpi. Saya mungkin tidak akan pernah seperti Pak Will, menjadi 1 orang yang diingat murid-muridnya sebagai inspirasi tapi setidaknya saya puas selama bersama mereka saya bisa memberikan yang terbaik.
Terima kasih untuk tiga tahun yang lalu ini. Semoga kita bisa kembali bersama dalam satu fase. Jadilah pegiat, jadilah anak-anak yang yang aktif, kembangkan diri untuk maju, meraih masa depan bukan hanya untuk kalian sendiri tapi untuk kemajuan Republik, kemajuan bangsa. Dan itu nanti akan membuat jalan kalian ke depan jauh lebih lebar, jauh lebih menantang. Kelak kalian akan menemukan simpul-simpul baru keberhasilan.
Komentar
Posting Komentar