Langsung ke konten utama

I LOVE YOU

Suatu hari sepulang sekolah ketika kami masih duduk di sekolah dasar, Anne, adik perempuanku satu-satunya, berlari-lari menghampiriku. "Kak, aku mau ke perpustakaan kota, tapi aku nggak punya kartu anggotanya."

Aku yang tahu betul si kecil Anne-ku tak terlalu suka membaca buku, heran. "Kamu mau pinjam buku apa? Kenapa nggak pinjam buku di perpustakaan sekolah saja?"

Anne menggeleng. Tangannya memilin-milin ujung rok dengan gelisah. "Umm, di perpustakaan sekolah bukunya nggak ada sih, Kak."

"Buku apa sih? Kakak punya kartunya kok. Ayo Kakak antar," ujarku. Dan kami berdua pun berjalan kaki menuju perpustakaan kota yang tak jauh letaknya dari rumah dan sekolah kami waktu itu.

Sesampainya di depan perpustakaan kota, Anne langsung menghambur menuju ke rak-rak berisi buku-buku yang sangat besar. Aku menunggunya sambil membaca majalah. Ia kembali dengan menggotong buku sangat tebal berjudul "Bahasa Isyarat Untuk Pemula".

"Ada tugas sekolah ya?" tanyaku penasaran. Untuk apa Anne membaca buku setebal itu kalau bukan untuk tugas sekolah, sedangkan ia bukan tipikal anak yang suka membaca.

Anne menggeleng. Di luar dugaan, ia menjawab, "Nggak. Tadi ada anak pindahan baru, Kak. Namanya Rudy. Dia duduk di belakangku. Kasihan, dia nggak bisa mendengar. Aku pengen deh belajar bahasa isyarat biar bisa ngobrol sama dia," ujarnya sambil tersenyum. "Kasihan ah, dari tadi di kelas nggak ada yang ngajakin dia ngobrol selain Bu Guru."

Kontan aku sangat terkejut mendengar jawaban adik kecilku. Seketika itu juga hatiku terasa hangat, sama hangatnya dengan hari ini, 18 tahun setelah kejadian hari itu. Kini aku berdiri disamping adik kecilku yang kini telah dewasa, di upacara pernikahannya, melihatnya menggerak-gerakkan tangannya menunjuk dada, mengepalkan kedua tangan di dada dan menunjuk laki-laki di sampingnya dengan tatapan yang begitu hangat. Ia mengisyaratkan kepada Rudy: "I Love You".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit sejarah Viking-The Jak

oke, sekarang lagi pengen cerita sedikit ttg perseteruan paling heboh di zaman Indonesia modern antara viking-the jak. cerita ini diambil dari beberapa sisi yaitu : 1. pentolan viking tahun 1990an 2. Ayi beutik, panglima viking 3. Ketua the jak ke-3 entah siapa namanya 4. cerita langsung org2 yg hadir di kejadian jadi insyaalloh ga bakal lebay tapi sebelumnya, meskipun udah coba mencakup beberapa pandangan orang, mohon maaf kalau ceritanya masih pro ke viking *da kumaha2 ge aing mah viking, bakal dukung persib terus, dek damai hayu, perang ge jalan*  tapi ulah ateuh ai sampe ka perang mah,heheheehe.... so here's the story... maaf ya, buat org2 jakarta, meskipun dari zaman perserikatan udah saingan terus, cuman militansi suporter waktu itu persib emzng udah dahsyat. Beda sama pendukung persija apalagi waktu liga Indonesia mulai dengan ngegabungin tim2 perserikatan-galatama. Waktu itu pendukung persija belum ada, yg ada pendukung pelita jaya, termasuk Ferr...

LEBAM

Semakin nyaman berada dalam satu lingkungan, semakin enggan untuk beranjak darinya. Rasa dan jiwa menjadi lebam. Nyali berubah ciut dan kecut. Memang gila meninggalkan kenyamanan. Namun lebih gila menerus diam, tapi mengharapkan terjadi sesuatu perubahan.

Stop Mengeluh, Lakukan Perubahan!

Stop mengeluh dan mulai lakukan perubahan - sekecil apapun itu - untuk Indonesia yang lebih baik Banyak dari kita yang sering mengeluh mengenai berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia dan mempengaruhi hidup kita sehari-hari. MACET. BANJIR. KEMISKINAN. KEJAHATAN. KORUPSI dan masih banyak lagi. Twitter dan Facebook jadi sasaran tempat kita mengeluh dan bahkan memaki. Tapi, sudahkah kita bertanya pada diri sendiri perubahan apa yang telah kita lakukan, sekecil apapun, untuk menjadikan negeri ini lebih baik? Perubahan besar dapat dimulai dengan hal yang sederhana. Perubahan besar itu dapat terjadi jika ada perubahan-perubahan kecil - DIMULAI DARI DIRIMU.