Langsung ke konten utama

Kisah -Kasih di Sekolah




Ngomongin kisah – kasih di sekolah, biasanya tuh identik dengan pacaran. Gue ini paling ga suka sama orang pacaran zaman sekarang. Pacaran zaman sekarang itu lebay. Apa-apa minta di selametin; mau makan minta di selametin, mau tidur minta di selametin, lama-lama abis tuh duitnya buat selametan. Pacaran di sekolah itu banyak banget efeknya, apalagi pacaran satu kelas. Cowok yang ga pinter jadi sok-sok-an pinter, yang tadinya duduk di paling belakang ngedadak bangkunya pindah ke depan, bangkunya doang yang pindah. Orangnya ga. Sekolah menengah atas. SMA tuh enak sekolahnya, kalo pacaran bisa numpang pacaran di lab, kaya di tipi-tipi gitu ya. Pacarannya berdua di lab, pacarannya ngapain? Ngeracik ramuan. Ramuan anti selingkuh. Pas selingkuh meledak. Jadi entar yang abis selingkuh itu ketahuan dari hidungnya keluar asep, dari telinganya keluar asep. Ternyata selingkuhnya sama tukang sate. Ada namanya STM, di STM itu ga ada lab kimia, adanya bengkel. Jadi yang pacaran itu ga bisa pacaran di lab, pacaranya di bengkel. Lo tau pacarannya ngapain? Gotong royong ganti busi motor. Efek pacara itu ga Cuma ke cowok, efeknya juga ke cewek. Cewek itu kalo pacaran mendadak jadi lebay. Yang tadinya ga suka di sama-samin ngedadak pengen di sama-samain sama cowoknya. Cewek itu kalo pake baju paling ga mau kaloa sama. Kalo sama pasti ga dipake langsung dibuang besoknya. Tapi kalo pacaran, mereka tuh pengen di sama-samain sama cowoknya. Cowoknya suka Barca, ceweknya minta dibeliin jersey Barca. Cowoknya suka Madrid, ceweknya minta dibeliin jersey Madrid. Kebayangkan kalo setahun ganti-ganti cowok? Si cewek bisa buka toko jersey . Gue mau kasih tau nih sama cewek-cewek semuanya. Kalo pacaran tuh hati-hati. Sekarang banyak kasus criminal yang terjadi karna pacaran. Kaya kemarin itu kasus yang ramai jadi perbincangan. Ada cewek yang dibunuh sama mantan pacarnya, di aniaya, disupel Koran sampe meninggal. Ini jadi pelajaran loh. Ceweknya seharusnya belajar ilmu bela diri. Pilih tuh ilmu bela diri Debus. Kenapa debus? Karena nanti kalo disupel  Koran ga mati tapi minta nambah lagi.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Budi Kecil

…Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal… Lirik lagu milik Iwan Fals ini sering sekali terimajinasi oleh saya, dari suara vokal dan gitar yang dibawakan oleh Iwan Fals, atau pun dari suara teman-teman saya ketika bernyanyi bersama, dengan seadanya. Mulanya saya kira lagu ini berjudul ‘Anak Sekecil Itu’, maklum saja saya tak pernah mendengarnya melalui versi lengkap yang dinyanyikan Iwan Fals. Ternyata lagu ini berjudul ‘Sore Tugu Pancoran’. Tiap kali mendengar lagu ini, ada satu perasaan yang hadir menyelimuti hati saya, yaitu tragis. Kenapa? Karena lagu ini berkisah tentang anak kecil bernama Budi yang harus bekerja sebagai penjual koran sore di kawasan Pancoran, kalau tidak salah ini di kawasan Jakarta Selatan. Ia melakukannya demi tetap dapat bersekolah dan mengenyam pendidikan untuk menggapai cita-cita. Ironis sekali Iwan Fals me...

Stop Mengeluh, Lakukan Perubahan!

Stop mengeluh dan mulai lakukan perubahan - sekecil apapun itu - untuk Indonesia yang lebih baik Banyak dari kita yang sering mengeluh mengenai berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia dan mempengaruhi hidup kita sehari-hari. MACET. BANJIR. KEMISKINAN. KEJAHATAN. KORUPSI dan masih banyak lagi. Twitter dan Facebook jadi sasaran tempat kita mengeluh dan bahkan memaki. Tapi, sudahkah kita bertanya pada diri sendiri perubahan apa yang telah kita lakukan, sekecil apapun, untuk menjadikan negeri ini lebih baik? Perubahan besar dapat dimulai dengan hal yang sederhana. Perubahan besar itu dapat terjadi jika ada perubahan-perubahan kecil - DIMULAI DARI DIRIMU.

Sebuah Satir dan Harapan untuk Masa Depan

Kasihku,aku masih disini Di negeri berjuta impian Negeri selembut awan Negeri yang manis Luhur, tulus, dan penuh suka cita Negeri dimana aku leluasa merindukanmu Setiap nafas, setiap detik, setiap waktu Kasihku, negeri ini begitu indah, makmur dan subur Seperti ladang permata Penduduknya ramah Sopan dan suka tolong menolong Mereka begitu terbuka Semua membuatku senang dan bahagia Kasihku, negeri ini aman sentosa Siapapun pasti akan merasa nyaman tinggal disini Seperti duduk di sofa Kasihku, di negeriku rumah-rumah tersusun rapih Anak-anak berangkat ke sekolah Orang tua pergi bekerja mencari nafkah yang halal Semua hidup sehat, semua hidup rukun dan harmonis Kasihku aku baru saja terbangun Rupanya aku bermimpi Aku takut, ternyata Disini masih gelap Kasihku, mungkin selama ini aku terlalu jauh darimu Melupakan pesan-pesan dalam suratmu terdahulu Kasihku, ku tahu Jalan ini panjang dan melelahkan Tapi... Pasti ini jalan kemenangan Diujung jalan ini Ku ...