Langsung ke konten utama

SURAT UNTUK DIANA



Perth, 14 februari 2006

Dear, Diana.....
Hai Diana... Bagaimana kabarmu disana? semoga baik-baik saja. Ohy bagaimana juga kabar Jakarta, masih banjir? Itulah yg aku ingat dari Jakarta sebelum aku meninggalkannya. Ohy Diana, masih inget gak waktu banjir? Waktu banjir aku terpaksa ngapelin kamu diatas tembok gerbang rumah kamu. Kita pacaran, kita becanda, dan tertawa-tawa. Bukannya kita ngebantuin mama-papah kamu yg repot ngeluarin air yg masuk ke dalam rumah tapi kita malah cuek-in mereka sambil lihatin orang yg lalu lalang repot nyelamatin barang-barang berharga mereka dari banjir. tapi itulah saat paling asyik bareng kamu..... hehehe

DIANA SAYANG...

Diana, di bulan cinta ini aku ingin sekali bisa dekat dengan kamu seperti sebelum aku pergi ke Australia. Ohy kamu masih mencintai hobi kamu yang suka naik-naik gunung itu? kata teman kamu, kamu akan melakukan pendakian ke 5 gunung di Sumatera? Diana, kenapa sih kamu gak bilang ke aku kalo kamu mau melakukan pendakian yang berbahaya? Ingat Diana sayang walaupun sekarang kita jauh, aku sangat mengkhawatirkanmu. Dan ingat kamu disana jaga kondisi badan kamu biar gak terjadi sesuatu yang gak diinginkan dari diri kamu.

Diana, kamu tau gak aku disini? kalo kamu tau, pasti kamu akan tertawa terbahak-bahak. Gimana gak? walaupun aku udah kuliah satu semester lebih disini aku tetap membawa kamus kalo kemana-mana apalagi saat ngobrol sama orang-orang asli sini aku akan kerepotan membuka lembaran-lembaran kamus yg aku bawa. Tapi untungnya ada teman kamu Irvan disini. Itu loh yg ketua P.A kamu waktu SMA dulu. Dia juga yg ngasih kabar semua tentang kamu ke aku termasuk ngasih tau rencana kamu yg akan melakukan pendakian ke 5 gunung di Sumatera. Sekarang Irvan disini satu kampus bareng aku. Dia mendapatkan beasiswa. Dialah yg selama ini ngajarin aku bahasa sini sekaligus teman setia aku kemana-mana, hehehe...

Diana, sekarang aku disini udah mulai rajin shalat. Mulai dari dasar sampe sekarang aku sudah mulai hapal do'a-do'anya. Diana, harusnya di bulan cinta ini aku bisa bertemu dgn kamu. Aku juga harusnya ada di dekatmu untuk ngasih semangat sebelum kamu berangkat untuk memulai pendakian ke 5 gunung di Sumatera tapi saat ini saya gak bisa berbuat seperti itu karena say sibuk persiapan untuk ujian semester tapi meskipun kita jauh aku selalu mendo'akanmu. Diana, aku ucapkan terima kasih karena kamu udah bener-bener tulus mencintaiku dan kamu juga yg bisa buat aku berubah dari ketergantungan narkoba yg selama ini melekat dalam hidupku dan kamu juga gak pernah memandang rendah aku dihadapan teman-teman kamu. Diana, aku benar-benar mengerti akan arti cinta dari kamu dan aku benar-benar mengagumi kecantikanmu, sikapmu, keramahanmu, kelembutanmu, kepribadianmu, pokoknya semua yg ada di diri kamu aku suka.

Diana, mungkin hanya ini yg bisa aku tulis untukmu dan di bulan cinta ini aku ingin kamu tetap ingat janji kita dan semua mimpi-mimpi kita yg telah kita ucapkan dulu. Diana, aku tunggu kabar kamu dan Jakarta mu. Dan ingat saat melakukan pendakian ke 5 gunung di Sumatera nanti kamu jaga diri baik-baik ya disana. Ohy aku titip salam yah buat kakak kamu dan mamah-papah kamu biar aku dianggap menantu yg baik,hehehehe....

LOVE YOU DIANA


Griant



Setelah Laras kakaknya Diana selesai membaca surat dari Griant pacar adiknya yg seharusnya surat itu di terima Diana, Laras langsung meneteskan air matanya dan dia tak tau harus mengatakan apa kepada Griant saat dia datang nanti ke Jakarta. Laras tak tega mengatakan kalo Diana telah meninggal dunia akibat kecelakaan yg menimpanya ketika melakukan pendakian ke 5 gunung di Sumatera.




*Udah berapa tahun teks cerpen ini aku temukan lagi di tumpukan kertas. Cerpen saya ini mengingatkan saya ketika di kelas 1 pas lomba mading antar kelas sewaktu SMA,hehehe... Dipaksa buat cerpen oleh teman sekelas utk mengisi ke kosongan rubik :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit sejarah Viking-The Jak

oke, sekarang lagi pengen cerita sedikit ttg perseteruan paling heboh di zaman Indonesia modern antara viking-the jak. cerita ini diambil dari beberapa sisi yaitu : 1. pentolan viking tahun 1990an 2. Ayi beutik, panglima viking 3. Ketua the jak ke-3 entah siapa namanya 4. cerita langsung org2 yg hadir di kejadian jadi insyaalloh ga bakal lebay tapi sebelumnya, meskipun udah coba mencakup beberapa pandangan orang, mohon maaf kalau ceritanya masih pro ke viking *da kumaha2 ge aing mah viking, bakal dukung persib terus, dek damai hayu, perang ge jalan*  tapi ulah ateuh ai sampe ka perang mah,heheheehe.... so here's the story... maaf ya, buat org2 jakarta, meskipun dari zaman perserikatan udah saingan terus, cuman militansi suporter waktu itu persib emzng udah dahsyat. Beda sama pendukung persija apalagi waktu liga Indonesia mulai dengan ngegabungin tim2 perserikatan-galatama. Waktu itu pendukung persija belum ada, yg ada pendukung pelita jaya, termasuk Ferr...

LEBAM

Semakin nyaman berada dalam satu lingkungan, semakin enggan untuk beranjak darinya. Rasa dan jiwa menjadi lebam. Nyali berubah ciut dan kecut. Memang gila meninggalkan kenyamanan. Namun lebih gila menerus diam, tapi mengharapkan terjadi sesuatu perubahan.

Stop Mengeluh, Lakukan Perubahan!

Stop mengeluh dan mulai lakukan perubahan - sekecil apapun itu - untuk Indonesia yang lebih baik Banyak dari kita yang sering mengeluh mengenai berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia dan mempengaruhi hidup kita sehari-hari. MACET. BANJIR. KEMISKINAN. KEJAHATAN. KORUPSI dan masih banyak lagi. Twitter dan Facebook jadi sasaran tempat kita mengeluh dan bahkan memaki. Tapi, sudahkah kita bertanya pada diri sendiri perubahan apa yang telah kita lakukan, sekecil apapun, untuk menjadikan negeri ini lebih baik? Perubahan besar dapat dimulai dengan hal yang sederhana. Perubahan besar itu dapat terjadi jika ada perubahan-perubahan kecil - DIMULAI DARI DIRIMU.