Langsung ke konten utama

#1 Tiga Bulan Disiini

Di pagi hari setiap sebelum memulai kegiatan belajar biasanya semua siswa dan guru melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Aktivitas seperti ini  jarang saya temui di sekolah-sekolah lain, mendengar kalam ilahi, menenangkan jiwa ku yang sangat butuh sekali ketenangan hati dan jiwa.

SMP Muhammadiyah 2 Cirebon. Inilah tempat kami mengajar selama kurang lebih 3 bulan terakhir ini. Beruntung kami ditempatkan di sekolah yang berkarakter Islami. Banyak sekali kegiatan-kegiatan keagamaan di sekolah ini, mulai dari mengaji, Murotal, shalat berjam’ah, kultum dan lomba-lomba yang memupuk karakter Islami para siswa seperti lomba adzan, cerdas cermat Islami dan lain-lain.

Sewaktu pertama kali kami mengajar, terlihat siswa-siswa yang curi-curi pandang pada kami. Kadang mereka mencari perhatian dari kami. Salah satunya mereka pasti akan ribut ketika kami mengajar. Entahlah apakah mereka sedang mencari perhatian kami atau apa. Tapi kami selalu berpikir mungkin mereka sedang mencari perhatian dari kami agar mereka dikenal oleh kami. Hmmmmmm……………

Saat itu salah satu memori terbaik kami adalah ketika ikut kemah bakti HW –Hizbul Wathon- atau Pramuka bersama siswa-siswa kelas 7, 8 dan 9 di alam yang sejuk dan nyaman di suatu daerah yang dinamakan Desa Balong Dalem, Kuningan. Saya sudah lupa kapan terakhir kali mengikuti kemah seperti ini apalagi bersama siswa-siswa. Saat itu lah kami merasa dekat dengan mereka. Kami bisa akrab, bisa becanda bahkan mereka bisa curhat kepada kami. Semua keputus asaan kami dalam menghadapi mereka seperti sirna ketika bisa becanda, dekat dengan mereka dan  menikmati keakraban dengan mereka.

Untuk kami mendekati mereka dan menghadapi tingkah mereka yang super aktif awalnya sulit namun perlahan ritme tumbuh dan kami terbiasa dengan mereka. sepertinya banyak hal yg rumit menjadi sederhana.

Ini juga salah satu hal yang kami kagumi. Di hari-hari ke depan, kami melihat mereka dengan kegiatan ekstrakulikulernya. Mereka begitu bersemangat. Tidak ada yang memaksa mereka untuk mengikuti kegiatan ini. Mereka bukan hanya senang namun mereka senang sekali untuk berkumpul dan belajar. Sedikit berbeda ketika saya SMP dulu. Saya begitu malas mengikuti kegiatan di luar jam sekolah. Bahkan setelah kegiatan ini selesai mereka masih bertahan di sekolah hanya untuk sharing dengan teman-temannya bukan hanya masalah pribadi, pelajaran pun kadang mereka obrolkan. Memang mempunyai lawan bicara itu saling mencerdaskan. Dan mungkin buat mereka sekolah itu bukan menjadi sebuah beban.

Tempat ini dan orang-orangnya sungguh berbeda. Banyak sisi lain yang bisa kami peroleh dari sekolah ini. Disini lah makna sesungguhnya mengajar.
Kami melihat guru-guru disini berhasil menjadi teladan buat para siswa. Tidak hanya dalam mengajar di kelas tapi misalnya dalam kegiatan ke-agama-an. Seperti setiap sebelum pulang sekolah siswa-siwa selalu shalat berjamah dengan para guru. Sekali lagi saya kagum dengan segala hal di sekolah ini. Dimana siswa akan antusias untuk ekstrakulikuler dan mengikuti kegiatan di luar jam sekolah yang bermanfaat.

 Ditempat ini, kami mendapatkan begitu banyak senyuman manis tulus mereka buat kami. Mereka masih mau mencium tangan kami dan mengucapkan salam. Meskipun mereka kadang membuat kami kesal tapi tak jarang juga mereka selalu membuat kami tersenyum. Katika kami begitu lelah dengan aktivitas yang kami jalani seketika hilang saat menjumpai mereka dengan senyuman dan candaan mereka. Bagaimana mereka menyapa kami dengan salamnya. Bahwa anak-anak akan mencintai kita jika kita mau menjadi sahabat buat mereka dengan hati kita.

Jadi, apa yang sudah kami lihat dengan waktu hampir 3 bulan disini? Kami lihat masih ada orang-orang yang mau menjaga agamanya, kami lihat bahwa masih ada anak-anak yang mau mengisi waktu luangnya untuk kegiatan positif ketika teman-temannya sudah asyik dengan gadget, games, dan bersantai di rumah. Kami lihat binar-binar mata yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa ini. Kami lihat bahwa untuk meraih masa depan berarti berhenti mengeluh dan mau berusaha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit sejarah Viking-The Jak

oke, sekarang lagi pengen cerita sedikit ttg perseteruan paling heboh di zaman Indonesia modern antara viking-the jak. cerita ini diambil dari beberapa sisi yaitu : 1. pentolan viking tahun 1990an 2. Ayi beutik, panglima viking 3. Ketua the jak ke-3 entah siapa namanya 4. cerita langsung org2 yg hadir di kejadian jadi insyaalloh ga bakal lebay tapi sebelumnya, meskipun udah coba mencakup beberapa pandangan orang, mohon maaf kalau ceritanya masih pro ke viking *da kumaha2 ge aing mah viking, bakal dukung persib terus, dek damai hayu, perang ge jalan*  tapi ulah ateuh ai sampe ka perang mah,heheheehe.... so here's the story... maaf ya, buat org2 jakarta, meskipun dari zaman perserikatan udah saingan terus, cuman militansi suporter waktu itu persib emzng udah dahsyat. Beda sama pendukung persija apalagi waktu liga Indonesia mulai dengan ngegabungin tim2 perserikatan-galatama. Waktu itu pendukung persija belum ada, yg ada pendukung pelita jaya, termasuk Ferr...

LEBAM

Semakin nyaman berada dalam satu lingkungan, semakin enggan untuk beranjak darinya. Rasa dan jiwa menjadi lebam. Nyali berubah ciut dan kecut. Memang gila meninggalkan kenyamanan. Namun lebih gila menerus diam, tapi mengharapkan terjadi sesuatu perubahan.

Stop Mengeluh, Lakukan Perubahan!

Stop mengeluh dan mulai lakukan perubahan - sekecil apapun itu - untuk Indonesia yang lebih baik Banyak dari kita yang sering mengeluh mengenai berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia dan mempengaruhi hidup kita sehari-hari. MACET. BANJIR. KEMISKINAN. KEJAHATAN. KORUPSI dan masih banyak lagi. Twitter dan Facebook jadi sasaran tempat kita mengeluh dan bahkan memaki. Tapi, sudahkah kita bertanya pada diri sendiri perubahan apa yang telah kita lakukan, sekecil apapun, untuk menjadikan negeri ini lebih baik? Perubahan besar dapat dimulai dengan hal yang sederhana. Perubahan besar itu dapat terjadi jika ada perubahan-perubahan kecil - DIMULAI DARI DIRIMU.