
Hingga suatu saat Ki Purnomo berjanji, dia akan selalu berbagi bila sawahnya dapat tumbuh baik.
Saat itu hujan turun lebat dan Ki Purnomo pun berteduh di gubuk sawahnya. Saat itu hujan tak kunjug reda karena saat itu Ki Purnomo amat sangat lelah, ia pun tertidur pulas sampai besok paginya.
Keesokan paginya ia pun melihat lahan pertaniannya. Lahan yang tadinya gersang kini menjadi subur. Ki Purnomo pun senang dan ia menjual hasil pertaniannya ke penduduk desa dan toko-toko. Dan seperti janjinya, separuh dari hasil panennya ia sumbangkan kepada siapa saja yang memerlukan.
Karena berbagi (baca:sedakah) Kini Ki Purnomo tak lagi kekurangan. Tanahnya dimana-mana dan hidupnya pun bahagia.
by
Tania Alfie Melani
7A
SMP Muhammadiyah 2 Cirebon
Komentar
Posting Komentar